Saat ini dunia tengah menghadapi masalah global yang harus dihadapi bersama, yaitu pandemi covid-19. Kegiatan dan proses pembelajaran dikemas secara online (daring) dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Perubahan penyampaian pembelajaran secara daring menyebabkan munculnya berbagai permasalahan, misalnya keterbatasan internet, kurang tersedianya HP/ komputer, dan masalah terbesarnya adalah tidak tersampainya materi pembelajaran ke peserta didik secara utuh. Untuk itu, kami mendukung upaya Pemerintah yang selalu mengupayakan dan mencari solusi agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik selama pandemi, yaitu dengan melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat, tepatnya pada siswa Sekolah Dasar, dengan memadukan pembelajaran daring dengan tatap muka yang disebut dengan Blended Learning model flipped classroom. Pengabdian kami laksanakan secara bertahap melalui metode ceramah, pemodelan, tanya jawab, diskusi, dan praktik. Bapak Ibu guru terlibat aktif dalam diskusi, mempraktekkan cara pengelolaan pembelajaran dengan blanded learning model flipped classroom dan menerapkan di kelas. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di kelas secara tatap maya, terlihat sekali perbedaan sebelum menerapkan model blanded learning. Peserta didik lebih termotivasi dalam belajar; peserta didik lebih leluasa dalam mengkaji sebuah materi pembelajaran secara mandiri; terhindarnya salah persepsi dalam memahami materi pembelajaran, karena di bagian akhir pembelajaran/ refleksi guru dan peserta didik melakukan diskusi secara tatap maya untuk membahas materi pembelajaran lebih dalam.
Copyrights © 2022