Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya penyelesaian konflik intoleransi yang dilakukan KH. Abdurrahman Wahid menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling multikultural pada masyarakat yang masih menimbulkan gejolak-gejolak permusuhan bahwa perbedaan warna kulit, ras dan agama dapat menjadi salah satu faktor pemicunya, sehingga menjadi permasalahan sosial maupun kerentanan masyarakat yang hidup di wilayah multikultural seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan bimbingan dan konseling multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam penyelesaian konflik intoleransi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode wawancara. Selain itu, analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, masalah dan rumusan masalah dalam penelitian ini berkembang setelah dilakukan penelitian. Hasil penelitian pendekatan bimbingan dan konseling multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam upaya penyelesaian konflik intoleransi menurut perspektif sahabat dan murid meliputi pendekatan konseling multikultural yang dilakukan oleh KH. Abdurrahman Wahid yaitu pendektatan kemanusiaan, pendekatan dialog dan pendekatan kultural. Perspektif sahabat dan murid murid mengenai upaya KH. Abdurrahman Wahid dalam penyelesain konflik melalui pendekatan konseling multikultural diantaranya Gus Dur sebagai man of ideas, Gus Dur sebagai bapak plularisme , Belajar dari Gus Dur, dan 9 nilai utama Gus Dur. Serta keberhasilan pendekatan konseling multikultural KH. Abdurrahman Wahid dalam upaya penyelesaian konflik intoleransi menurut perspektif sahabat dan murid dimana keberhasilan tersebut dapat dilihat dari meredamnya konflik-konflik yang sedang bergejolak dan menjaga integritas negara.
Copyrights © 2021