Jurnal Veteriner
Vol 22 No 4 (2021)

Respons Sitokin Interferon Gamma Terhadap Derajat Infeksi Skabies pada Kelinci

Amirotul Azhimah (Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Kampus-C Unair, Jln Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115)
Nunuk Dyah Retno Lastuti (Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Kampus-C Unair, Jln Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115)
Thomas Valentinus Widiyatno (Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Kampus-C Unair, Jln Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115)
Lucia Tri Suwanti (Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Kampus-C Unair, Jln Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115)
Poedji Hastutiek (Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Kampus-C Unair, Jln Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2021

Abstract

Skabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Peran IFN-? terhadap reaksi hipersensitivitas skabies dengan tingkat keparahan yang berbeda belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi peran sitokin IFN-? pada proses peradangan dan tingkat kerusakan kulit akibat derajat infeksi skabies pada kelinci sehingga dapat diketahui lebih lanjut mengenai reaksi patogenesis skabies pada kelinci. Sebanyak 24 ekor kelinci yang secara alami terinfeksi S. scabiei digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengelompokkan hewan coba menjadi empat kelompok berdasarkan luasan lesi dan ketebalan krusta akibat infeksi skabies, yaitu: kelompok kontrol, skabies ringan, skabies sedang, dan skabies berat. Setiap kelompok dilakukan pemeriksaan imunohistokimia menggunakan antibodi IFN-?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat infeksi skabies berpengaruh terhadap ekspresi sitokin IFN-? yang ditunjukkan dengan intensitas perubahan warna kecoklatan yang berbeda pada jaringan kulit kelinci yang terinfeksi skabies ringan, skabies sedang, dan skabies berat. Uji statistika dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada ekspresi sitokin IFN-? terhadap skabies ringan, skabies sedang, dan skabies berat P<0,05). Simpulan dari penelitian ini yaitu semakin berat derajat infeksi skabies, ekspresi IFN-? semakin meningkat.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jvet

Publisher

Subject

Veterinary

Description

Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah ...