AbstrakMerokok adalah aktivitas yang mengganggu kesehatan dan tingkat konsumsi masih sangat tinggi di Indonesia. Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar 4 di dunia dan jumlah konsumen rokok tertinggi di dunia dan diprediksi lebih dari 97 juta penduduk Indonesia terpapar oleh rokok. (Riskesdas, 2013). Kajian yang dilakukan oleh litbangkes tahun 2015 terdapat lebih dari 230.000 jiwa meninggal akibat produk tembakau setiap tahunnya. Selain itu jika merujuk pada data Riskesdas ada peningkatan prevalensi perokok umur 10 tahun dari 28,8% pada 2013 meningkat pada 29,3% pada tahun 2018. (Riskesdas, 2018). Tujuan :  Mengetahui determinan sosial ekonomi perilaku konsumsi rokok tembakau di Indonesia. Metode : Desain pada penelitian ini menggunakan studi potong lintang (cross sectional) dengan menggunakan data sekunder dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2017.Analisis bivariat menunjukkan 8 variabel independen (jenis kelamin, usia pertama kali menikah, pendidikan, status bekerja, pendapatan) signifikan  berhubungan terhadap konsumsi rokok Tembakau. Variabel independen yang paling berhubungan adalah variabel pendapatan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai nilai p-value 0,001,variabel jenis kelamin dengan kategori laki-laki memiliki OR tertinggi adalah variabel pendapatan sangat tinggi (1,26) sedangkan yang nilai OR terendah terdapat pada variabel usia pertama kali menikah kategori belum kawin  (0,69). Serta analisis multivariat variabel paling berhubungan dengan perilaku konsumsi rokok Tembakau adalah variabel pendapatan. Variabel paling berhubungan dengan perilaku konsumsi rokok Tembakau adalah variabel pendapatan serta memiliki nilai OR tertinggi terdapat pada variabel status perkawinan dengan nilai OR (1,98). Rokok Tembakau harus dikendalikan dengan mengontrol perkembangan diberbagai data sekunder yang dilakukan oleh pemerintah, baik itu data SDKI, RISKESDAS, atau pun SUSENAS. Terkhusus kepada BPS mengenai jumlah konsumsi rokok tembakau yang belum ada atau di kuisioner data SUSENAS 2017. Kata kunci : faktor-faktor yang berhubungan,  perilaku, rokok tembakau
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022