Jurnal Preventia
Vol 6, No 2 (2021)

Korelasi Status Perkawinan, Pendapatan Keluarga, Kebiasaan Makan “Muluk” dan Konsumsi Gorengan terhadap Risiko Diabetes pada Wanita Lansia Awal (46-55 Tahun)

Dhian Kartika Sari (Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia)
Iing Merillarosa Kharisma Wardani (Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia)
Shofiyatul Masyiyah (Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia)
Dea Aflah Samah (Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia)
Lucky Radita Alma (Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia)
Septa Katmawanti (Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, Indonesia)
Nurnaningsih Herya Ulfah (Public Health Department, College of Public Health, Chulalongkorn University, Thailand)



Article Info

Publish Date
03 Dec 2021

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status perkawinan, pendapatan keluarga, kebiasan makan "muluk", dan konsumsi gorengan terhadap risiko diabetes pada wanita lansia awal berusia 46 sampai 55 tahun. Metode yang digunakan adalah penelitian observasional dengan responden sebanyak 83 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebanyak 89,2 persen responden memiliki status perkawinan menikah. Diketahui juga bahwa rata-rata pendapatan keluarga dari responden adalah dibawah Upah Minimum Regional (UMR) (62,7 persen). Mayoritas responden menyampaikan bahwa mereka pernah makan muluk seminggu sebanyak 7 kali (27,7 persen) dan 75,9 persen responden menyampaikan bahwa lebih nyaman menggunakan muluk saat makan. Selain itu, sebanyak 33,7 persen mengakui menjadikan gorengan sebagai camilan yang biasa dikonsumsi. Adapun risiko diabetes diketahui bahwa 86,7 persen berada pada kategori risiko rendah. Hasil uji bivariat chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status perkawinan (p value: 1,00), pendapatan keluarga (p value: 1,00), metode makan yang lebih nyaman diterapkan (p value: 1,00), dan konsumsi gorengan (p value: 0,319) dengan risiko diabetes. Hasil uji bivariat Kenndals Tau menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi makan muluk (p-value: 0,897) dan jumlah jari yang digunakan untuk muluk (p value: 0,596) dengan risiko diabetes.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

preventia

Publisher

Subject

Public Health

Description

Jurnal Preventia merupakan jurnal dari program studi ilmu kesehatan masyarakat. Jurnal Preventia terbit pertama kali bulan Juni tahun 2016. Terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember, memuat artikel hasil penelitian dan hasil pemikiran dibidang Kesehatan ...