Ada pertanyaan berulang tentang bagaimana menyikapi relasi antara Perjanjian Baru dan Kitab Ibrani (Perjanjian Lama) dan bagaimana PB menggunakan teks dari PL. Di sini saya menunjukkan bahwa walaupun Calvin bekerja dengan suatu kerangka “tujuan/arti bersama†(kontinuitas) dalam interpretasi PL-PB, tetapi Calvin juga memperhatikan “ketakterdugaan yang mengejutkan/mengganggu†dalam relasi PL-PB. Saya juga akan menunjukkan, dengan menggunakan Teori Informasi, bahwa kombinasi antara “pengertian bersama†dan “ketakterdugaan†adalah bagian dari semua komunikasi yang berarti. Akibatnya, usaha interpretasi yang baik bukan hanya harus menyadari suatu kerangka pola pengertian bersama antara PL-PB, melainkan juga memperhatikan ketakterdugaan yang mengejutkan—bahkan mengganggu di dalamnya, yang dalam kasus Calvin justru menuntun pada kunci untuk mengerti teks PB. There is a perennial question on how to perceive the relation of the New Testament and the Hebrew Bible (Old Testament) and how the NT writers use OT texts. Here, I argue that although John Calvin operates with a framework of “shared purpose†(continuity) in the OT-NT interpretation, Calvin also notices “surprising/annoying unpredictability†(discontinuity) in the OT-NT relation. I will further argue, with the aid of Information Theory, that this combination of “shared purpose†and “unpredictability†are the basic ingredients of any meaningful communication. Thus, proper interpretation efforts should not only be aware of a shared pattern/purpose of OT-NT relation, but also paying attention to the surprising—and sometimes annoying—unpredictability therein, which in Calvin case, led him to the key to unpack the meaning of NT texts.
Copyrights © 2021