Kode : Jurnal Bahasa
Vol 10, No 2 (2021): Kode: Edisi Juni 2021

Pelanggaran Prinsip Kerjasama pada Penderita Skizofrenia: Kajian Pragmatik

Dina Mariana Br Tarigan (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Merauke Universitas Musamus)
Nova Lina Sari Habeahan (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Merauke Universitas Musamus)
Angla Florensy Sauhenda (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Merauke Universitas Musamus)



Article Info

Publish Date
25 Jun 2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis dan mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi bahasa Indonesia yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia. (2) menganalisis dan mendeskripsikan jenis pelanggaran prinsip kerja sama yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia. (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama dalam tuturan penderita skizofrenia. Pada analisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif yang bersifat eksploratif. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pragmatik dan psikolinguistik. Dalam teori pragmatik, teori yang digunakan adalah teori Searle tentang bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia. Pada teori Grice digunakan untuk menganalisis pelanggaran prinsip kerja sama. Dalam teori psikolinguistik, teori yang digunakan adalah teori Piaget tentang teori kognitif. Teori kognitif digunakan untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama pada penderita skizofrenia. Tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia adalah tindak tutur asertif, direktif, ekspresif dan komisif. Pelanggaran prinsip kerja sama yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia adalah pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksm kualitas, pelanggaran maksim relevansi, pelanggaran maksim cara, pelanggaran maksim kuantitas dan maksim relevansi, pelanggaran maksim kuantitas dan maksim cara, dan pelanggaran maksim kuantitas, maksim relevansi dan maksim cara. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk tindak tutur ilokusi yang dihasilkan oleh penderita skizofrenia yaitu tindak tutur ilokusi bermakna eksplisit dan implisit. Pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan penderita skizofrenia yang sering dilakukan terdapat pada maksim kuantitas kemudian diikuti oleh maksim relevansi. Faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan penderita skizofrenia yaitu adanya gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kerja sama terdiri atas adanya halusinasi, flight of ideas (penerbangan ide), asosiasi longgar, perseverasi, verbegerasi, dan sirkumstansial sedangkan gejala negative yang mempengaruhi pelanggaran prisip kerja sama yaitu adanya alogia.Kata Kunci: Prinsip Kerjasama, Skizofrenia, pragmatik.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

kjb

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal Kode adalah jurnal yang dikelola oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Aspek kajian jurnal ini berisi tentang hasil penelitian dan ...