Preeklampsia merupakan suatu penyakit yang timbul pada umur kehamilan diatas 20 minggu pada yang sebelumnya normotensi, ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau tekanan darah diastolic > 90 mmHg dan disertai dengan proteinuria. Faktor resiko preeklampsia meliputi pekerjaan, pemeriksaan antenatal, pengetahuan, riwayat hipertensi, faktor umur, faktor paritas, faktor asuhan antenatal, faktor penolong, sarana dan fasilitas, sistem rujukan, sosial ekonomi, kepercayaan dan ketidaktahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa faktor risiko terjadinya preeklampsia di Puskesmas Talise 2018. Studi observasional dengan desain case control dengan uji Chi-Square, tingkat kepercayaan 95% yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat terhadap variabel bebas frekuensi kunjungan Antenatal Care, umur, status paritas, status kerja, dan indeks massa tubuh di Puskesmas Talise, Palu. Sampel sebanyak 139 ibu hamil, menggunakan rekam medik ibu dengan preeklampsia periodik Januari-Desember 2018. Metode pengambilan sampel adalah quota sampling. Hasil analisis bivariat frekuensi kunjungan Antenatal Care (p=0,282, OR=1,228, CI 95% 0,630-2,391), status kerja (p=0,001; OR=3,211; CI 95% 1,601-6,442), umur (p=0,03), paritas (p=0,002; OR=1,358; CI 95% 0,781-3,031), dan indeks massa tubuh (p=0,000; OR=29,167; CI 95% 3,786-224,686). Variabel status kerja, umur, paritas dan IMT merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Preeklampsia di Puskesmas Talise tahun 2018
Copyrights © 2020