Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perkembangan operator-operator penerbangan baru yang ada di Surakarta terhadap existensi (operasional) PT. Garuda Indonesia district Surakarta. Penelitian ini dilakukan di PT. Garuda Indonesia Cabang Surakarta, Riyadi Palace Hotel Jl. Slamet Riyadi No. 224 Solo, disamping itu juga dilakukan di PT. Gapura Angkasa Bandara Internasional Adisumarmo Solo. Persaingan antar operator tidak mungkin bisa dihindari lagi atau bahkan diremehkan keberadaaanya, apalagi dengan masuknya penerbangan dengan konsep LCC (Low Cost Carrier) di Solo sejak awal 2004 lalu. Munculnya konsep LCC tersebut pada dasarnya memang memberikan dampak yang cukup konkrit bagi operator penerbangan kawakan seperti Garuda Indonesia. Hal ini terbukti pada awal 2004 Garuda Indonesia mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 20 % selama tiga bulan berturut-turut. Timbulnya dampak akibat persaingan sengit dari competitor, memaksa manajemen Garuda Indonesia untuk bergerak cepat menanggapi permasalahan tersebut. Sehingga pada akhirnya manajemen Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk memberikan variasi harga pada konsumen (Sub Classes Harga). Disamping kebijakan Sub Classes Harga, Garuda Indonesia juga memperhatikan kualitas pelayanan kepada konsumen
Copyrights © 2008