Menurut UNESCAP (2009), di Indonesia terdapat 3.063.000 jiwa dengan difabilitas. Anakpenyandang cacat kebanyakan (85,6%) belum memperoleh akses pelayanan kesehatan sebagaimanamestinya. Masalah terkait difabilitas di Banyuraden adalah 1)keluarga dengan difabilitas cukup banyakdan sosial ekonomi kebanyakan kurang dan kurang berdaya dalam bidang sosial ekonomi dan kesehatan2)adanya persepsi negatif tentang difabilitas dan 3)belum adanya kemitraan antar anggota masyarakatdalam hal peduli difabilitas. Meningkatkan kepedulian desa Banyuraden terhadap warga dengandifabilitas dan terbentuknya kemitraan antar warga sebagai desa peduli difabel. Penggalangan dukunganke Pemerintah Desa dan kelompok masyarakat (kelompok relawan difabel, relawan Rescuer) danmasyarakat luas melalui media TV lokal, website dan sarasehan dan lokakarya. Didapatkan dukungandari Pemerintah Desa Banyuraden, Relawan Rescue Banyuraden dan Relawan Pendamping Difabel disetiap dusun. Dukungan tambahan juga didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Sleman. Warga difabel dilibatkan dalam kegiatan ekonomi produktif di Lapak KulinerEmbung Serut Banyuraden. membaiknya persepsi masyarakat tentang difabilitas, terbentuknya modelpemberdayaan ekonomi warga difabel namun belum dapat diukur dampaknya terhadap peningkatankesejahteraan keluarga, karena masih tahap rintisan. Telah terlaksana kegiatan pengabdianpengembangan desa mitra di Desa Banyuraden, dari tahap sosialisasi hingga terbentuknya modelpemberdayaan ekonomi dan kemitraan dalam bencana.
Copyrights © 2019