Sampah setiap hari bertambah dan sudah menimbulkan masalah karena keterbatasan kapasitas mengolah. Produksi sampah di Kota Surakarta masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 303.819 kg per hari. Perempuan, salah satu aktor produsen sampah terbesar, karena aktivitas domestik. Di sisi lain, perempuan, potensial sebagai pengolah sampah bernilai ekonomi. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini mengamankan dua tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs); membantu perempuan menghasilkan produk bernilai ekonomi dari limbah sampah, dan mengurangi produksi sampah. Metode yang dipakai adalah persuasuif, edukatif, dan partisipatif. Hasil dari pelatihan ini menambah pemahaman peserta tentang (i) mengapa perlu mengurangi sampah, (ii) bagaimana mendaurulang sampah menjadi produk yang layak jual; (iii) menghasilkan sampel craft sebagai contoh produk. Peserta yang terlibat tidka hanya perempuan, tetapi juga laki-laki. Testimoni pserta di akhir pelatihan menunjukan bahwa kegiatan ini bermanfaat, membangun kesadaran agen perubahan mengurangi sampah. Seluruh peserta berhasil menyelesaikan penugasan dalam pelatihan ini. Dari pelatihan ini peserta juga dibekali dengan peralatan dasar untuk melanjutkan karya di rumah, berupa mesin lem tembak, gunting, dan pola dasar. Pelatihan ini a berkontribusi memperlengkapi ketrampilan bagi pasukan pengolah sampah menjadi berkah.Kata kunci : sampah, daur ulang, ecopreneurship, sustainable development goals, tujuan pembangunan berkelanjutan
Copyrights © 2022