Sebagai tokoh agama yang sangat cinta pada tanah kelahirannya, Indonesia, Hamka memiliki semangat Pancasila. Oleh karena itu, beliau selalu memberikan solusi pemikiran yang berlian dalam mengatasi permasalahan bangsa. Di antara masalah bangsa yang masih hangat dibicarakan hingga saat ini adalah tentang "moderasi beragama". Berbagai analisis bermunculan terkait diterima atau ditolaknya “moderasi beragama”. Atas dasar ini, akan diuraikan bagaimana “konsep moderasi beragama dalam pandangan pendidikan Hamka”. Penelitian ini berbentuk kualitatif dengan menggunakan analisis pemikiran Hamka melalui buku-bukunya di perpustakaan dan dikuatkan dengan pendapat lain tentang Hamka. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa moderasi beragama dalam pandangan Hamka adalah keseimbangan hidup bagi umat Islam. Rasulullah saw diutus Allah sebagai "Rahmatan lil 'alamin" dan bukan untuk membunuh non-Muslim. Oleh karena itu, Islam datang membawa kesejukan dan kedamaian antar umat beragama. Moderasi beragama dimaksudkan untuk membantu sesama, saling menghormati dalam arti memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah masing-masing, tidak saling menghina supaya tidak timbul kekerasan yang tidak diinginkan dalam beragama. Namun, Hamka menegaskan jika non-Muslim membuat kekacauan, seperti mengusir Muslim dari kampung halamannya, maka segala sesuatu yang dibolehkan bagi non-Muslim dilarang
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022