Indonesia menjadi salah satu Negara yang terdampak wabah Covid-19. Wabah ini disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan menjadi wabah yang sangat serius hampir di seluruh dunia. Peningkatan daya tahan tubuh sangat penting dilakukan untuk mengurangi resiko penularan dan infeksi. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.) adalah salah satu tumbuhan yang banyak mengandung senyawa aktif potensial. Penelitian ini merupakan langkah awal mencari kandidat senyawa yang berpotensi sebagai imunomodulator. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kandungan senyawa aktif pada sediaan ekstrak dan rebusan daun pegagan. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi, Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang, dan Laboratorium Herba Unit Pelaksana Teknis (UPT) Materia Medica Kota Batu Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2020. Sampel penelitian adalah daun pegagan yang berasal dari Tegalgondo kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Metode pengamatan secara kualitatif dengan parameter perubahan warna pada sediaan sampel analisa. Analisis data secara kualitatif dengan menjabarkan karakteristik perubahan warna sediaan setelah diberikan reagen analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan mengandung Flavonoid, Alkaloid, Tanin, dan Saponin serta Vitamin C, sedangkan rebusan daun pegagan mengandung Flavonoid dan Tanin. Temuan penelitian ini ekstrak daun pegagan lebih direkomendasikan untuk diteliti lebih lanjut dalam upaya mencari kandidat senyawa yang berpotensi sebagai imunomodulator berdasarkan uji kualitatif mengandung lebih banyak senyawa aktif dibandingkan sediaan rebusan.
Copyrights © 2022