Pemberian terapi obat pada ternak seringkali diberikan secara kurang tepat. Salah satunya adalah kebiasaan dalam pemberian antelmintik yang diberikan terlalu sering, tidak tepat dosis, dan menggunakan satu jenis antelmintik sintetik yang sama dalam jangka waktu yang panjang. Kebiasaan tersebut memunculkan permasalahan baru yaitu mempercepat terjadinya resistansi. Permasalahan ini telah dihadapi secara global sehingga dilakukan banyak penelitian untuk mencari solusi alternatif dalam mencegah terjadinya resistansi. Pemanfaatan tanaman herbal dapat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan antelmintik sintetik. Melalui metode meta-analisis, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keefektifan dari dua jenis antelmintik ini. Metode diawali dengan pengumpulan data studi primer menggunakan database yang terdapat di ScienceDirect, Pubmed, ReasearchGate, Academia.edu, dan CABI pada rentang tahun 2007-2020. Data diseleksi dan dianalisis dengan melihat effect size sebagai indikator perbandingan efektivitas antelmintik sintetik dan antelmintik herbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antelmintik sintetik lebih efektif dengan effect size -2,90 ± 0,27, sedangkan antelmintik herbal -1,72 ± 0,28. Hal ini dikarenakan senyawa aktif dalam ekstrak herbal memiliki nilai afinitas ikatan yang lebih rendah. Senyawa herbal terbukti efektif sebagai antelmintika namun efeknya tidak sekuat antelmintika sintetik. Faktor metode ekstraksi bahan herbal dan interaksi senyawa herbal dalam campuran tanaman yang berbeda diduga menjadi faktor yang membuat efek kerja bahan herbal tidak sekuat antelmintika sintetik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022