Tanaman hias khususnya anggrek sangat diminati oleh pasar domestik maupun internasional sehingga membuat perkembangan anggrek terus dilakukan. Pengembangan kultivar baru dapat diperoleh melalui pemuliaan tanaman dengan cara persilangan dua tetua namun membutuhkan waktu yang lama. Pengadaan kultivar baru dengan mutasi sudah banyak dilakukan.Etil Metan Sulfonat (EMS) adalah salah satu mutagen yang sering digunakan dan telah dikonfirmasi efektif dalam menginduksi mutasi berbagai organisme.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Etil Metan Sulfonat (EMS) dengan lama perendaman yang tepat terhadap kenampakan fenotip pada Anggrek Ki Aksara (Macodes petola) secara in vitro. Percobaan dilakukan di laboratorium kultur jaringan Esha Flora, Bogor. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor kombinasi yaitu konsentrasi EMS dan lama perendaman sejumlah 16 kombinasi dan 1 kontrol yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 51 unit percobaan. Data yang diperoleh di uji secara statistik menggunakan uji Anova 5% dan uji lanjut DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa EMS dengan konsentrasi rendah yakni 0.2% dan 0.4% dapat menstimulasi pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun dan jumlah akar, sedangkan dengan konsentrasi yang lebih tinggi yakni 0.6% dan 0.8% dapat menghambat pertumbuhan namun menghasilkan penampilan warna tunas yang berbeda dibandingkan kontrol pada Macodes petola.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022