Kematian bayi penyebab utama kejadian global adalah pemberian makan bayi yang tidak tepat dan penyakit menular. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia cukup tinggi mencapai 15/1000 Kelahiran Hidup (KH), 24/1000 KH Angka Kematian Bayi (AKB) dan 32/1000 KH Angka Kematian Balita (AKABA). Kabupaten Banyumas angka kejadian bakteri E. coli pada balita tahun 2018 sebanyak 22.344 balita dari 27.545 balita atau sebesar 81,1%. Penyakit akibat bakteri E. coli merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang melunak menjadi cair lebih dari lima kali sehari, yang disebabkan oleh virus (rota virus). Penelitian deskriptif analitik merupakan penelitian yang digunakan dalam artikel ini, serta dilaksanakan di tahun 2020. Selain itu dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dimana dalam pemungutan informasi semua variabel dilaksanakan dengan bersamaan pada satu periode tertentu kemudian hasilnya dianalisis secara potong lintang. Hasil penelitian yang diperoleh dalam kejadian bakteri E. coli pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas memperoleh nilai 70,3% mengalami kejadian bakteri E. coli dan 29,7% tidak mengalami kejadian bakteri E. coli. Memiliki keterkaitan yang signifikan pada cara penyerahan MP-ASI dengan kejadian bakteri E. coli pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas dengan ?2=17,669 serta p-value 0,002.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022