Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN PEMASANGAN IUD POST PLASENTA DENGAN KEJADIAN EKSPULSI PADA WANITA USIA SUBUR Fuadah, Linatul; Kumalasari, Retno
Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto Vol 5, No 1 (2014): Jurnal Prada Edisi Juni 2014
Publisher : Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.92 KB)

Abstract

The insertion of IUD post plasenta has the benefit but it also has a weakness. The meakness is the failure still hight, it is because the insertion is done when the uterus condition still wide. IUD could be pushed out when the size ofe uterus back to the original size. The amount of expulsion case can be failed. Ekspulsion care usually accures at the age of the first 3 months after insertion. The aim of this reaserch is to know the relationship of the IUD post plasenta insertion with the ekspulsion care at WUS in public health center bobotsari purbalingga regency in 2013. The design used in the research is descriptive analitic. The population in this research is WUS who use IUD post plasenta period 1 Januari-31 march 2013 are 32 women.  The sampe used is total sampling. Statistic analisis used chi square. Based on the research, there are 32 respondences IUD post placenta. most of them succesed, 24 women based on chi square test it is gained, p value = 0,005 and α = 0,05 so there is the relationship between the insertion of IUD post placenta with the ekspulsion case at WUS in public health center bobotsari purbalingga. Keyword : IUD post placenta, ekspulsion
PEMBERIAN JAMU UYUP – UYUP TERHADAP KELANCARAN PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU NIFAS Retno Kumalasari; Diah Arimbi; Aziez Ismunandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.139 KB)

Abstract

Jamu uyup–uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu yang menyusui. Tidak lancarnya pengeluaran air susu ibu (ASI) padasaat menyusui menyebabkan mastitis. Upaya untuk meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI adalah dengan mengkonsumsi jamu uyup-uyup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu uyup-uyup terhadap kelancaran pengeluaran ASI padaibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kemangkon kabupaten Purbalingga tahun 2014.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian static group comparison yaitu merupakan rancangan pre eksperimental. Jumlah sampel 30 orang, yang diperoleh dari metode accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data  sekunder.Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariate menggunakan U Mann Whitney yang menunjukkan bahwa 15 responden yang mengkonsumsi jamu uyup-uyup 100% pengeluaran ASInya lancar, sedangkan 15 responden yang tidak mengkonsumsi jamu uyup-uyup, 2 (13,3%)responden pengeluaran ASInya lancar, dan 13 (86,7%) responden pengeluaran ASInya tidaklancar. P value 0,000 < α 0,05 yang artinya ada pengaruh pemberian jamu uyup-uyup terhadapkelancaran pengeluaran ASI pada ibu postpartum.Simpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian jamu uyup-uyupterhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Kemangkon kabupaten Purbalingga tahun 2014. Diharapkan ibu nifas mengkonsumsi jamuuyup-uyup untuk meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI pada masa menyusui.Kata Kunci : Jamu Uyup-uyup, Kelancaran Pengeluaran ASI
Quality of Service for the Delivery Guarantee Program (Jampersal) for the Implementation of Regional Regulations on Public Service Retribution in Banyumas Regency Diah Arimbi; Retno Kumalasari
SOEPRA Vol 6, No 2: Desember 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/shk.v6i2.2592

Abstract

Abstract: Maternal and perinatal health problems are national problems that need to be given top priority. The health status of a community is assessed through several indicators, including the Maternal Mortality Rate and the Infant Mortality Rate. To accelerate the achievement of the Millennium Development Goals (MDGs) in 2015, especially in reducing maternal and infant mortality rates, this year the Ministry of Health launched the Maternity Insurance (Jampersal) program. In reducing the Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate (IMR), all sectors are required to cooperate. There are problems, including the existence of jampersal health service fees, midwives in Banyumas district have complained about the existing fees, in this case making delamatis as quality health service workers not matched with proper services. Jampersal's satisfaction is still a sign of whether Jampersal gives satisfaction to patients or even Jampersal officers themselves. This research aims to review the service quality of the Maternity Guarantee Program (Jampersal) as the Application of Local Regulations on Health Services in the Bayumas Regency. The research method is qualitative. The research subjects were private practice midwives and health centers in Banyumas Regency. As a triangulation is the Semarang City Health Office Maternity Insurance Manager and the coordinator of the IBI (Indonesian Midwives Association) midwife. Data collection was carried out through in-depth interviews. State output plays a role in health services for its people. Especially for the weak by the mandate of the 1945 Constitution Articles 28H and 34. The quality of service for the birth insurance program (Jampersal) as the application of regional regulations on health services, does not affect the quality of quality services for patient safety and their duties. The highest service satisfaction assessment is the assessment of the work aspect of a midwife who is in charge of serving and caring for patients as a noble job. Keywords: Quality, Jampersal, Regional Regulation Abstrak: Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan prioritas utama. Derajat kesehatan suatu masyarakat dinilai melalui beberapa indikator diantaranya dengan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Untuk mempercepat pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 khususnya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tahun ini Kementerian Kesehatan meluncurkan program Jaminan Persalinan (Jampersal). Dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKB) perlulah kerjasama semua sektor. Adanya permasalahan yang diantaranya adanya retribusi jasa pelayanan kesehatan jampersal,bidan di kabupaten Banyumas banyak mengeluhkan retribusi yang ada, dalam hal ini menjadikan delamatis sebagai tenaga kesehatan pelayanan berkualitas tidak diimbangi dengan jasa yang semestinya. Kepuasan Jampersal yang masih menjadi tanda atanya, apakah Jampersal memberikan kepuasan kepada pasien atau bahkan petugas Jampersalnya itu sendiri.Tujuan penelitian untuk meninjau kualitas layanan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) Sebagai Penerapan Peraturan Daerah Tentang Jasa Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bayumas. Metode penelitian adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah bidan praktek swasta dan di puskemas di wilayah Kabupaten Banyumas. Sebagai Triangulasi adalah Pengelola Jaminan Persalinan Dinas Kesehatan Kota Semarang dan koordinator bidan IBI (Ikatan Bidan Indonesia). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil negara berperan dalam pelayanan kesehatan bagi rakyatnya. Terutama bagi kaum lemah sesuai amanat UUD 1945 Pasal 28H dan 34. Kualitas layanan program jaminan persalinan (Jampersal) sebagai penerapan peraturan daerah tentang jasa pelayanan kesehatan, tidak mempengaruhi kualitas pelayanan yang bermutu bagi keselamatan pasien dan tugasnya. Penilaian kepuasan pelayanan yang tertinggi yaitu penilaian aspek pekerjaaan seorang bidan yang bertugas melayani dan merawat pasien sebagai suatu pekerjaan yang mulia.Kata kunci: Kualitas, Jampersal, Pearaturan Daerah
Hubungan Antara Kecemasan Dan Pola Makan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Retno Kumalasari
Midwifery Care Journal Vol 3, No 4 (2022): October 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v3i4.9259

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator of a nation's health. During pregnancy, there are physiological changes in pregnant women which include physical, psychological and social changes. Hyperemesis gravidarum is excessive nausea and vomiting in pregnant women. Anxiety and eating patterns are the determining factors causing the occurrence. Hyperemesis gravidarum. This type of research is a quantitative descriptive analytic study with a cross sectional epidemiological investigation approach. . The independent variables are anxiety and eating patterns. While the dependent variable is the incidence of hyperemesis gravidarum. The population of this study were all pregnant women patients in the KIA Room of Kaligondang Public Health Center, Purbalingga Regency as many as 60 people. The results showed a significant relationship between anxiety and eating patterns with the incidence of hyperemesis gravidarum at the Kaligondang Public Health Center, Purbalingga Regency. Diet and anxiety are one of the causes of hyperemesis gravidarum experienced by pregnant women in Kaligondang Public Health Center patients.
Hubungan Cara Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Bakteri E. coli pada Bayi Usia 6-12 Bulan Retno Kumalasari
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.356 KB)

Abstract

Kematian bayi penyebab utama kejadian global adalah pemberian makan bayi yang tidak tepat dan penyakit menular. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia cukup tinggi mencapai 15/1000 Kelahiran Hidup (KH), 24/1000 KH Angka Kematian Bayi (AKB) dan 32/1000 KH Angka Kematian Balita (AKABA). Kabupaten Banyumas angka kejadian bakteri E. coli pada balita tahun 2018 sebanyak 22.344 balita dari 27.545 balita atau sebesar 81,1%. Penyakit akibat bakteri E. coli merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang melunak menjadi cair lebih dari lima kali sehari, yang disebabkan oleh virus (rota virus). Penelitian deskriptif analitik merupakan penelitian yang digunakan dalam artikel ini, serta dilaksanakan di tahun 2020. Selain itu dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dimana dalam pemungutan informasi semua variabel dilaksanakan dengan bersamaan pada satu periode tertentu kemudian hasilnya dianalisis secara potong lintang. Hasil penelitian yang diperoleh dalam kejadian bakteri E. coli pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas memperoleh nilai 70,3% mengalami kejadian bakteri E. coli dan 29,7% tidak mengalami kejadian bakteri E. coli. Memiliki keterkaitan yang signifikan pada cara penyerahan MP-ASI dengan kejadian bakteri E. coli pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas dengan ?2=17,669 serta p-value 0,002.
Hubungan Cara Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Bakteri E. coli pada Bayi Usia 6-12 Bulan Kumalasari, Retno
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3376

Abstract

Kematian bayi penyebab utama kejadian global adalah pemberian makan bayi yang tidak tepat dan penyakit menular. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia cukup tinggi mencapai 15/1000 Kelahiran Hidup (KH), 24/1000 KH Angka Kematian Bayi (AKB) dan 32/1000 KH Angka Kematian Balita (AKABA). Kabupaten Banyumas angka kejadian bakteri E. coli pada balita tahun 2018 sebanyak 22.344 balita dari 27.545 balita atau sebesar 81,1%. Penyakit akibat bakteri E. coli merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang melunak menjadi cair lebih dari lima kali sehari, yang disebabkan oleh virus (rota virus). Penelitian deskriptif analitik merupakan penelitian yang digunakan dalam artikel ini, serta dilaksanakan di tahun 2020. Selain itu dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dimana dalam pemungutan informasi semua variabel dilaksanakan dengan bersamaan pada satu periode tertentu kemudian hasilnya dianalisis secara potong lintang. Hasil penelitian yang diperoleh dalam kejadian bakteri E. coli pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas memperoleh nilai 70,3% mengalami kejadian bakteri E. coli dan 29,7% tidak mengalami kejadian bakteri E. coli. Memiliki keterkaitan yang signifikan pada cara penyerahan MP-ASI dengan kejadian bakteri E. coli pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas dengan ?2=17,669 serta p-value 0,002.
Implementation of Prenatal Yoga to Relieve Low Back Pain in Pregnant Women Kumalasari, Retno; Maesaroh, Maesaroh; Isnaeni, Siti; Widiastuti, Fransisca
Ahmar Metastasis Health Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metastasis Health Journal
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amhj.v4i1.278

Abstract

Feeling comfortable during pregnancy improves overall quality of life. Pregnant women who feel comfortable are better able to enjoy their pregnancy, participate in social activities, and maintain positive relationships with their partners and families. The physical and hormonal changes that pregnant women experience cause discomfort, such as low back pain, which pregnant women commonly experience. Managing low back pain during pregnancy can prevent long-term musculoskeletal problems. Yoga exercises for pregnant women have many benefits, one of which is to overcome low back pain that is often experienced during pregnancy. This study aims to describe prenatal yoga is effective in relieving low back pain in pregnant women. This study used a Quasy Experiment research design using an equivalent time sample design model. The population of pregnant women in this study were pregnant women TM II and III who made visits who made ANC visits at the Independent Practice of Midwife Nurhikmah Hildayanti Cirebon Regency. The sampling method in this study was non probability sampling similar to consecutive sampling. Data collection was carried out using an observation sheet, by recording the level of decrease in the intensity of low back pain, after the intervention was carried out to reduce the intensity of low back pain by doing pregnant gymnastics and yoga. The results showed a decrease in the intensity of low back pain experienced by respondents after prenatal yoga was done both at the first meeting to the fourth meeting. The application of prenatal yoga carried out in the Independent Practice of Midwife Nurhikmah Hildayanti Cirebon Regency can relieve low back pain in pregnant women TM II and III.
Pengaruh Senam Nifas terhadap Involusi Uteri pada Ibu Nifas Normal Siti Isnaeni; Ossie Happina Sari; Retno Kumalasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i2.400

Abstract

Pembangunan nasional di bidang kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai dengan tinggi rendahnya kematian ibu dan bayi. Senam nifas adalah salah satu cara untuk bergerak setelah bersalin. Senam ini memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh, dan kekuatan otot panggul, perut, dan tungkai bawah. Selama masa nifas, yang sangat penting bagi ibu dan bayi, sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Kecepatan Involusi uteri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senam nifas, menyusui dini, ambulasi dini, gizi, paritas, psikologis, dan umur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri pada ibu nifas normal di pada salah satu Praktik Mandiri Bidan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian adalah Pretest-posttest Design. Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Penghitunagn analisis bivariat ini juga akan menggunakan komputerisasi. Analisis penelitian ini menggunakan uji statistik dengan Paired t Test. Involusi uteri sebelum dilakukan senam nifas pada ibu nifas normal dengan dilakukan pengukuran TFU yaitu 11 cm - 16 cm. Involusi uteri setelah dilakukan senam nifas pada ibu nifas normal dengan dilakukan pengukuran TFU yaitu 7,5 cm – 12 cm. Hasil uji statistik diperoleh nilai t-tabel = 1,729 dan t hitung = 18,618 ( t hitung > t-tabel ), berarti ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri pada ibu nifas normal.
Hubungan Umur dan Frekuensi Hubungan Seksual pada Menopause di Desa Purbayasa Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Isnaeni, Siti; Kumalasari, Retno
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v12i2.978

Abstract

Biological changes experienced by women during menopause can affect various aspects of life, including sexual activity. One of the key factors to examine is the relationship between age and sexual frequency in menopausal women. This study aims to investigate the correlation between age and the frequency of sexual activity among menopausal women in Purbayasa Village, Padamara Subdistrict, Purbalingga Regency. This research employed a correlational analytic design with a cross-sectional approach involving 118 female respondents aged 40–64 years who met the inclusion criteria. The sampling technique used was purposive sampling, and data analysis was conducted using the chi-square test. The results showed that most women in the menopausal age group remained sexually active, with a frequency of ≥2 times per week (57.8%). In contrast, only 23.1% of postmenopausal women reported similar activity levels. The statistical test revealed a significant relationship between age and sexual frequency (p = 0.000; CC = 0.442), indicating a moderate association. The study concludes that as age increases, the frequency of sexual activity in menopausal women tends to decrease. This decline is influenced not only by hormonal changes but also by psychological, physical, and partner-related factors. Therefore, attention to the sexual health of menopausal women should be an integral part of comprehensive health services to support their overall quality of life.
Katuk Leaf Juice Improves Breast Milk Production in Postpartum Mothers: Evidence from an Indonesian Community Study Kumalasari, Retno
Journal of Current Health Sciences Vol. 5 No. 3: 2025
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.2025125

Abstract

Low exclusive breastfeeding rates remain a pressing challenge in Indonesia, often linked to insufficient breast milk production. This study examined the effect of katuk leaf (Sauropus androgynus) juice—a traditional, non-pharmacological galactagogue—on breast milk output among postpartum mothers. Using a quasi-experimental, one-group pretest–posttest design, 20 mothers at Karangnunggal Community Health Center received fresh katuk juice twice daily for 14 days. Breast milk sufficiency was assessed objectively with a validated checklist and subjectively through maternal reports, classifying production as “sufficient” or “insufficient.” After the intervention, the proportion of mothers with sufficient milk increased from 30% to 85% (p = 0.001; large effect size r = 0.74). The positive effect is attributed to the phytochemical and nutritional content of katuk leaves, which may stimulate prolactin and oxytocin pathways. Findings support katuk juice as a safe, culturally relevant adjunct for lactation, and recommend its supervised use in maternal health programs to address breastfeeding barriers. ABSTRAK: Rendahnya angka pemberian ASI eksklusif tetap menjadi tantangan utama di Indonesia, yang sering kali terkait dengan produksi ASI yang tidak mencukupi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jus daun katuk (Sauropus androgynus), salah satu galaktagog tradisional non-farmakologis, terhadap produksi ASI pada ibu postpartum. Melalui desain kuasi-eksperimen one-group pretest–posttest, sebanyak 20 ibu di Puskesmas Karangnunggal memperoleh jus daun katuk segar dua kali sehari selama 14 hari. Kecukupan ASI dinilai secara objektif menggunakan daftar periksa tervalidasi serta secara subjektif melalui laporan ibu, dengan klasifikasi produksi sebagai “cukup” atau “tidak cukup”. Setelah intervensi, proporsi ibu dengan produksi ASI cukup meningkat dari 30% menjadi 85% (p = 0,001; effect size besar r = 0,74). Efek positif ini dikaitkan dengan kandungan fitokimia dan nutrisi daun katuk yang dapat menstimulasi jalur prolaktin dan oksitosin. Temuan ini mendukung jus daun katuk sebagai intervensi pendamping yang aman dan relevan secara budaya untuk mendukung laktasi, serta merekomendasikan penggunaannya secara terpantau dalam program kesehatan ibu guna mengatasi hambatan menyusui.