EDUTECH: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Vol 8, No 1 (2022): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Konstruktivisme Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Dalam Problematika Pendidikan Seni Anak

Kadek Hariana (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Tadulako Palu, Indonesia)
Rizal Rizal (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Tadulako Palu, Indonesia)
Surahman Surahman (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Tadulako Palu, Indonesia)
Sisriawan Lapasere (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Tadulako Palu, Indonesia)
Muhammad Aqil (Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Tadulako Palu, Indonesia)



Article Info

Publish Date
26 Mar 2022

Abstract

Dunia anak adalah dunia bermain, dunia yang merdeka dan menyenangkan. Masa anak-anak merupakan masa yang kaya dengan imajinasi-imajinasi sehingga diperlukan dukungan yang paling utama untuk mengarahkannya memahami kehidupan untuk masa depannya. Anak memerlukan pendidikan yang mampu memberikan keleluasaan, kebebasan dan iklim yang kondusif dalam berekspresi. Pendidikan yang tepat untuk mengantarkan anak dalam menyerap pengetahuan dengan bebas dan menyenangkan adalah melalui pendidikan seni lukis, karena salah satu dunia bermain anak-anak dapat ditemukan dalam pendidikan seni lukis anak. Saat ini popularitas seni lukis anak melalui lomba lukis dengan jeli dipakai sebagai media promosi yang akhirnya menuju pada dunia industri komersial. Kenyataan tersebut disatu sisi menggembirakan namun di sisi lain sangat mengkhawatirkan karena orang tua mulai mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan seni lukis tidak berorientasi pada pembentukkan dan pembinaan pribadi anak sesuai kodrat alam seperti yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara, namun cenderung dengan motivasi untuk meraih juara. Hal ini ditambah buruk lagi oleh sikap orang tua dan para pendidik seni di sekolah formal maupun nonformal yang belum memahami makna dan arah tujuan pendidikan seni lukis anak sesungguhnya, mereka menilai keberhasilan pendidikan anak hanya berfokus pada karya yang dihasilkan anak, tanpa memahami bagaimana hakikat pendidikan seni yang sebenarnya.

Copyrights © 2022