Problematika garam rakyat di Indonesia masih belum terselesaikan untuk dibahas, karena harga garam rakyat sangat murah, selain itu juga membanjirnya garam impor yang harganya lebih murah dan kualitasnya lebih baik dari garam rakyat. Untuk mengembangkan produk garam rakyat diperlukan strategi pengembangan yaitu alat analisis value co-creation yang dibangun dari model DART dalam upaya mengembangkan shared value.Penelitian dimulai berdasarkan 4 blok atau dimensi pada the DART, dimulai dengan dialog yang dilakukan pada manajemen PT. Garam, pelanggan, pemasok dan mitra PT. Garam, dilanjutkan dengan akses dalam mendapatkan informasi mengenai penyerapan garam raakyat, penanganan resiko dalam proses co-creation dan keterbukaan yang ada pada pihak manajemen PT. Garam Madura beserta pelanggan, pemasok dan mitra. Hasil penelitian adalah adanya keterbatasan dalam mengakses informasi antara PT Garam Madura dengan industri (pelanggan) dan mitra pemasok.
Copyrights © 2021