Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis
Vol 6, No 2 (2022)

Tradisi Jajuluk (Pemberian Nama) Dalam Pernikahan Adat (Studi Living Hadis Pada Suku Komering di Kota Palembang)

Adriansyah NZ (Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang)
Beko Hendro (Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang)
Mu'min Mu'min (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2022

Abstract

Abstract: There is a tradition in South Sumatra that is guided by the Prophet's hadith about giving good names to his descendants. It is the Komering Tribe in Palembang who are trying to bring it to life by making it a tradition, which is commonly called the jajuluk tradition. This paper specifically examines the jajuluk tradition in traditional weddings in the city of Palembang. By using the cultural anthropology method of Clifford Geerz and the living hadith approach, it was concluded that the Prophet’s hadith about giving a good name by the Komering Palembang tribe was developed into a tradition with the name jajuluk. They are of the view that jajuluk contains six meanings, namely jajuluk as prayer, jajuluk as identity, reviving ancestral names, as a symbol or sign of being married, strengthening family ties, and meaning friendship. These six meanings of jajuluk prove that every tradition rooted in society has its own specialties in the local area and must be preserved. Abstrak: Terdapat sebuah tradisi di Sumatera Selatan yang berpedoman pada hadis Nabi tentang pemberian nama baik bagi anak-keturunannya. Adalah Suku Komering di Palembang yang berusaha menghidupkannya dengan menjadikan sebuah tradisi, yakni lazim disebut dengan tradisi jajuluk. Tulisan ini secara spesifik mengkaji tentang tradisi jajuluk dalam pernikahan adat di kota Palembang. Dengan menggunakan metode antropologi kebudayaan Clifford Geerz dan pendekatan living hadis, didapati kesimpulan bahwa hadis Nabi tentang pemberian nama yang baik, oleh suku Komering Palembang dikembangkan menjadi sebuah tradisi dengan nama jajuluk. Mereka berpandangan bahwa jajuluk itu mengandung enam makna, yaitu jajuluk sebagai doa, jajuluk sebagai identitas, menghidupkan nama leluhur, sebagai simbol atau tanda telah menikah, mempererat tali hubungan keluarga, dan bermakna silaturahmi. Keenam makna jajuluk ini membuktikan, bahwa setiap tradisi yang mengakar dalam masyarakat memiliki keistimewaan tersendiri di daerah setempat dan harus tetap dijaga kelestariannya. 

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

Diroyah

Publisher

Subject

Religion

Description

Diroyah: Jurnal Studi Ilmu Hadis dengan nomor E-ISSN 2540-9069 dan P-ISSN 2540-9050 adalah jurnal ilmiah yang memuat kajian, hasil penelitian dan publikasi akademik di bidang hadis dan ilmu hadis. Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan ...