Motivasi merupakan salah satu faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar. Anak dengan distrofi muskular progesif mengalami kemunduran dan kelemahan otot yang menyebabkan gangguan fungsi mobilisasi dan gangguan kemampuan gerak tangan yang bersifat progresif. Gangguan fungsi motorik berdampak terhadap aspek psikologis dan sosial sehingga berdampak pula pada aspek pendidikan. Masalah pendidikan yang timbul diakibatkan oleh kesulitan menyesuaikan diri dan kemampuan fisik yang terus menurun. Kondisi anak akan cepat lelah, konsentrasi pendek, motivasi menurun, dan akhirnya tidak mau sekolah. Subjek pada penelitian adalah seorang peserta didik dengan kondisi distrofi muskular progresif di SLB D YPAC Bandung yang berada di kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus (case study research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa subjek ZZ masih memiliki motivasi dalam belajar yang ditunjukkan dalam aspek dorongan dan kebutuhan belajar, durasi untuk belajar, frekuensi dalam belajar, tidak putus asa, dan senang memecahkan soal-soal. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: (1) Cita-cita atau aspirasi siswa; (2) Kemampuan siswa; (3) Kondisi Siswa; (4) Kondisi lingkungan siswa; (5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; (6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Hambatan yang dialami oleh ZZ disebabkan karena kondisi fisik, fasilitas, dan rasa malas yang tiba-tiba. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pada kegiatan belajar mengajar anak DMP adalah dengan membuat mudah konsep yang dianggap sulit, dibarengi dengan motivasi dan pengertian akan pentingnya ilmu yang dipelajari serta pembelajaran yang diberikan tidak menyulitkan bagi anak.
Copyrights © 2018