Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MOTIVASI BELAJAR PADA ANAK DISTROFI MUSKULAR PROGRESIF Rahma, Fadhilah; Euis, Heryati
JASSI ANAKKU Vol 18, No 2 (2018): JASSI Anakku: Volume 18, Issue 2, 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.894 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v18i2.15398

Abstract

Motivasi merupakan salah satu faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar. Anak dengan distrofi muskular progesif mengalami kemunduran dan kelemahan otot yang menyebabkan gangguan fungsi mobilisasi dan gangguan kemampuan gerak tangan yang bersifat progresif. Gangguan fungsi motorik berdampak terhadap aspek psikologis dan sosial sehingga berdampak pula pada aspek pendidikan. Masalah pendidikan yang timbul diakibatkan oleh kesulitan menyesuaikan diri dan kemampuan fisik yang terus menurun. Kondisi anak akan cepat lelah, konsentrasi pendek, motivasi menurun, dan akhirnya tidak mau sekolah. Subjek pada penelitian adalah seorang peserta didik dengan kondisi distrofi muskular progresif di SLB D YPAC Bandung yang berada di kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus (case study research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa subjek ZZ masih memiliki motivasi dalam belajar yang ditunjukkan dalam aspek dorongan dan kebutuhan belajar, durasi untuk belajar, frekuensi dalam belajar, tidak putus asa, dan senang memecahkan soal-soal. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: (1) Cita-cita atau aspirasi siswa; (2) Kemampuan siswa; (3) Kondisi Siswa; (4) Kondisi lingkungan siswa; (5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; (6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Hambatan yang dialami oleh ZZ disebabkan karena kondisi fisik, fasilitas, dan rasa malas yang tiba-tiba. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pada kegiatan belajar mengajar anak DMP adalah dengan membuat mudah konsep yang dianggap sulit, dibarengi dengan motivasi dan pengertian akan pentingnya ilmu yang dipelajari serta pembelajaran yang diberikan tidak menyulitkan bagi anak.
Developing Mathematics Assessment Instrument for Children with Autism Spectrum Disorder Oom Sitti Homdijah; Euis Heryati; Ehan Ehan
Journal of ICSAR Vol 5, No 1 (2021): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Academic assessment instruments are necessary for obtaining data about student learning needs. Teachers need assessment instruments to collect accurate information as a reference in devising learning programs. The development of mathematics assessment instrument for children with autistic spectrum needs to be carried out to produce valid and easy-to-use instrument for teachers to assess their students' mathematical abilities. This research results showed that the developed instrument consisting of four aspects, including numbers, counting operations, place-values, and fractions. The validity check revealed that this instrument could be considered as valid and usable.
Early Intervention Program Through Bibliotherapy Approach For Reducing Fear In Orientation And Mobility Of Children With Visual Impairment Euis Heryati; Endang Rochyadi; Oom Sitti Homdijah; Ehan Ehan
Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol. 5 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpkk.v5i2.586

Abstract

Orientation and mobility skills are special skills that must be mastered by children with visual impairment, thus an orientation and mobility intervention program is important to develop. Fear or anxiety in children with visual impairment related to orientation and mobility can be caused by fear from within the children or from the environment. Personality, motivation, psychosocial factor, and family and community attitudes all contribute to one's reaction to mobility activities independently. This research aims to reduce the fear of children with visual impairment in performing orientation and mobility activities by implementing an intervention program through bibliotherapy technique. This research is a case study research with a qualitative approach. Bibliotherapy was carried out on two young children with visual impairment. The results of the program implementation show that children's fear or anxiety could be reduced in both cases in this research as seen by autonomous moves of the two children from the mother and caregiver and began to learn to trace the walls of the room.
Meningkatkan Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Anak Usia Dini Tunanetra melalui Permainan Petak Umpet yang Dimodifikasi Euis Heryati; Endang Rochyadi; Imas Diana Aprilia; Oom Sitti Homdijah; Iding Tarsidi; Ria Tri Handayani
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i2.4172

Abstract

Orientasi dan mobilitas (OM) merupakan satu keterampilan penting bagi anak tunanetra untuk dikembangakan yang sering kurang diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diterapkannya permainan tradisional petak umpet yang dimodifikasi terhadap peningkatan keterampilan orientasi dan mobilitas anak tunantera usia dini. Subjek penelitian berjumlah 7 orang anak tunanetra yang terdiri dari 3 orang perempuan dan 4 orang laki-laki berusia 5 - 6 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain penelitiannya yaitu one group pretest-postest design. Penelitian membandingkan keadaan sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pretest dan postest masing-masing satu kali berupa tes keterampilan OM pada semua subjek penelitian. Perlakuan berupa permainan petak umpet modifikasi dan dilakukan sebanyak 6 putaran. Data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon matched pairs test. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan OM pada subjek penelitian. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa permainan tradisional petak umpet modifikasi mempengaruhi peningkatan keterampilan OM, dengan demikian permainan ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan orientasi dan mobiltas pada anak tunanetra.
Distance Learning for Children with Autism Spectrum Disorders Oom Sitti Homdijah; Euis Heryati; Ehan; Mughi Puspa Annisi
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 12 No 2 (2023): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpiundiksha.v12i2.45794

Abstract

One of the impacts of the covid 19 pandemic is that schools are closed, and students are asked to study at home. This condition affects students with autistic spectrum disorders. Distance learning (PJJ) makes students with autistic spectrum disorders uncomfortable, often tantrums, and become more frustrated. This condition is why researchers examine the implementation of distance learning for children with autistic spectrum disorders. This study aims to analyze PJJ in children with autistic spectrum disorders. This research used a qualitative approach. Data collection was carried out using interview and questionnaire methods. The subjects of this study were teachers of children with special needs for children with autistic spectrum disorders (ASD) in schools. The analysis used qualitative analysis. The results showed that the PJJ online learning process mostly used WhatsApp. It is due to limitations on facilities for online learning, limited knowledge and skills of parents to use PJJ process facilities, and some teachers who need to be more skilled in carrying out the PJJ process. Online training or seminars are needed as an approach to parents to provide the understanding and improve teacher skills in PJJ. The results of this study are expected to facilitate parents and teachers in PJJ, especially for children with autistic disorders
Improving teachers’ understanding of reproductive health and sexuality education in special schools Tati Hernawati; Imas Diana Aprilia; Agus Irawan Sensus; Euis Heryati; Prinanda Gustarin Ridwan; Zulfa Rahmah Effendi; Arif Prawira; Wina Tri Saptari; Tarishah Aulia; Fitri Mulyani
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 4 (2024): Inovasi Kurikulum, November 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i4.75622

Abstract

The inability to achieve complete independence in students with special needs has the potential to make this group vulnerable to problems, including reproductive health and sexuality problems. These problems are suspected to be due to the lack of understanding and perception of teachers in the concept and implementation of reproductive health and sexuality education in Special Schools (SLB). This study was conducted to see teachers' understanding of reproductive health and sexuality education for students with special needs. Using a quantitative approach with a one-group pretest-posttest design, this study involved 15 teachers from six SLBs in Bandung City who were selected using the purposive sampling method. The data obtained were analyzed using the Wilcoxon Signed-Rank Test. The results of the study showed a significant increase in the average score, indicating that the efforts made could improve teachers' understanding of reproductive health and sexuality education. Teachers felt more prepared to deal with the problems of students with special needs regarding reproductive health and sexuality after participating in competency refresher courses by participating in training or discussions. Training and discussions that are planned systematically, sustainably, and comprehensively can improve teacher competence and, more broadly, can improve the quality of reproductive health and sexuality education in SLB. AbstrakKetidakmampuan pencapaian kemandirian secara utuh pada peserta didik berkebutuhan khusus berpotensi membuat kelompok ini rentan terhadap masalah, termasuk masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas. Permasalahan tersebut disinyalir karena adanya kekurangpahaman dan persepsi guru dalam tataran konsep dan implementasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas di Sekolah Luar Biasa (SLB). Penelitian ini dilakukan untuk melihat pemahaman guru terhadap pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan one group pretest -posttest design, penelitian ini melibatkan 15 guru dari enam SLB di Kota Bandung yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasil penelitian menunjukan peningkatan rata-rata skor secara signifikan yang menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan dapat meningkatkan pemahaman guru terhadap pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Guru merasa lebih siap untuk menghadapi permasalahan peserta didik berkebutuhan khusus mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas setelah mengikuti penyegaran kompetensi dengan mengikuti pelatihan atau diskusi. Pelatihan dan diskusi yang direncanakan dengan sistematis, berkelanjutan, dan komprehensif dapat meningkatkan kompetensi guru dan secara lebih luas dapat meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas di SLB.Kata Kunci: guru sekolah luar biasa; pemahaman guru; pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas.