Penelitian ini dilatarbelakangi adanya hambatan berbicara pada anak tunagrahita sedang yang dalam proses pembelajaran ragu-ragu saat berbicara dan artikulasinya yang kurang jelas. Metode pembelajaran yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah yaitu metode bermain peran. Rumusan masalah penelitian adalah apakah bermain peran dalam kehidupan keluarga dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak tunagrahita sedang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan desain subiek tunggal dengan pola ABA. Penelitian dilakukan pada siswa kolas 4 SDLB di SLB ABC YPLAB Cipaganti, yaitu F dan C. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bicara, khususnya pada aspek artikulasi. Hal ini menunjukkan bahwa bermain peran dalam kehidupan keluarga dapat dijadikan pilihan bagi guru atau therapis siswa tunagrahita dalam meningkatkan kemampuan berbicara para siswanya.Kata Kunci: bermain peran, kemampuan berbicara, tunagrahita sedang
Copyrights © 2014