ABSTRAK Maraknya kecurangan yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajar mengajar, dimana kecurangan tersebut sering terjadi dalam ujian. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi guru untuk menentukan kemampuan siswa yang sesungguhnya, sehingga terjadi ketidak akuratan dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian terkait persoalan ini. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kecurangan akademik yang dilakukan oleh siswa beserta alsannya. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Koto XI Tarusan kabupaten Pesisir Selatan. Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah 2 orang guru bahasa Inggris yang mengajar di tingkat XI dan 125 siswa kelas XI yang berasal 4 kelas yang berbeda. Data didapatkan melalui proses pengisian angket, wawancara, dan observasi. Kemudian data dianalisis melalui 4 tahap, yakni membaca, mendeskripsikan, mengklasifikasi dan menginterpretasikan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa jenis ketidak jujuran akademik atau kecurangan yang terjadi dalam proses evaluasi atau tes. Kemudian ada beberapa alasan yang mendorong siswa melakukan hal tersebut. Berdasarkan data yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa guru tidak mempunyai aturan yang tegas menyangkut kecurangan dan ketidakjujuran akademik yang terjadi pada saat evaluasi atau tes. Kemudian tingkat kedisiplinan siswa juga rendah karena tidak tepatnya pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi ketidakjujuran akademik dan kecurangan yang terjadi dalam proses evaluasi atau tes.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014