Telaga Bahasa : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021

KRITIK TERHADAP BANGSA KOLONIAL MELALUI PENCERITAAN TOKOH UTAMA NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO DAN SALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS

Robiatul Aliyah (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah)
Muhammad Yasser Irfan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2021

Abstract

The production of early Indonesian literature was characterized by the reading production of movement groups referred to by colonial as wild reading. The colonialists defined wild reading as reading implying political notions criticizing the government who ruled at that time to result provocatively against them.  The study aims to see imagery of character to insinuate criticism towards the colonial in both novels. The theory was that studies of literary comparisons as analysis tools. The method used is a descriptive analysis. The research has shown that Student Hidjo and Salah Asuhan criticized colonists, a criticism of the cultural differences between the west and the east, a criticism of the treatment by the colonists, and a criticism of colonial behavior. The delivery of criticism in the Student Hidjo novel is explicitly or outright because the readers can easily understand it. While in Salah Asuhan's novel, the delivery of criticism of the colonial nation is conveyed impliedly.  Balai Pustaka first published it to investigate the sensors that apply in the Balai Pustaka at the time. Keywords: Wild literature, colonial criticism, comparisons, sociology of literaturePerkembangan kesusastraan Indonesia pada periode awal ditandai dengan produksi bacaan kaum pergerakan yang sering disebut oleh bangsa kolonial sebagai bacaan liar. Bacaan liar diartikan oleh kaum kolonial sebagai bacaan yang memuat gagasan politik yang mengkritisi pemerintahan yang berkuasa saat itu sehingga hal itu dapat mengakibatkan tindakan provokasi untuk melawan mereka. Penelitian ini bertujuan melihat pencitraan tokoh dalam upaya menyampaikan kritik terhadap bangsa kolonial dalam kedua novel. Teori yang digunakan yaitu kajian sastra bandingan dan sosiologi sastra sebagai alat analisis. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Student Hidjo dan Salah Asuhan terdapat kritik yang ditunjukkan kepada bangsa kolonial, seperti kritik untuk memperoleh pendidikan yang sederajat dengan para elite bangsawan, kritik mengenai perbedaan kebudayaan antara bangsa Barat dan Timur, kritik mengenai perlakuan yang dilakukan oleh bangsa kolonial, dan kritik perilaku yang dimiliki bangsa kolonial. Penyampaian kritik pada novel Student Hidjo disampaikan dengan tersurat atau secara terang-terangan karena dengan mudah dipahami oleh para pembacanya. Sementara dalam novel Salah Asuhan, penyampaian kritik terhadap bangsa kolonial disampaikan secara tersirat. Hal tersebut dikarenakan novel itu diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka sehingga menyiasati sensor-sensor yang berlaku dalam Balai Pustaka pada saat itu.Kata kunci: bacaan liar, kritik kolonial, sastra bandingan, sosiologi sastra

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

telagabahasa

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

TELAGA BAHASA adalah jurnal yang bertujuan memublikasikan hasil-hasil penelitian Bahasa Sastra, baik bahasa Indonesia, daerah, maupun asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. TELAGA BAHASA diterbitkan oleh Kantor ...