Ikterik neonatorum terjadi pada bayi baru lahir berupa fisiologis maupun patologis. Neonatus memproduksi billirubin dua sampai tiga kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya ikterik, seperti faktor maternal, perinatal, dan neonatal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor determinan kejadian ikterik neonatorum pada bayi. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh bayi dengan usia 0-28 hari dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 31 sampel. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil uji didapatkan 58,1% dari responden terlahir dengan persalinan sectio caesarea, 51,6% mempunyai asupan ASI yang tidak cukup, 67,7% responden lahir dengan berat badan normal, dan 64,5% responden lahir pada cukup bulan. Hasil uji bivariat didapatkan ada hubungan masa gestasi, asupan ASI, berat badan lahir dengan kejadian ikterik neonatorum (p value 0,003; 0,001; dan 0,015). Tidak ada hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian ikterik neonatorum (p value 0,696). Faktor yang paling mempengaruhi kejadian ikterik neonatorum adalah asupan ASI (p value 0,001).
Copyrights © 2022