Laboratorium Teknik 3 ITERA menerapkan dilatasi pada pembangunannya dengan asumsi masing-masing bangunan dapat berdefleksi saat terjadi gempa. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku keruntuhan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bangunan dilatasi (model A1 & A2) dengan bangunan tanpa dilatasi (model B1) sebagai pembanding terhadap level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur dan pola keruntuhan akibat beban gempa. Berdasarkan hasil analisis, total simpangan gedung existing dengan dilatasi (model A1 & A2) sebesar 96,54 mm tidak melebihi jarak yang tersedia yaitu 250 mm. Nilai target displacement metode FEMA-440 dengan level kinerja paling baik pada gedung existing dengan dilatasi (model A1) pada arah-x yang berada pada tingkat Immediate Occupancy dan level kinerja paling rendah pada gedung modifikasi tanpa dilatasi (model B1) pada arah-x yang berada pada tingkat Structural Stability. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021