Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI EKSPERIMENTAL PERKUATAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN GFRP (GLASSn FIBER REINFORCED POLYMER) Fikri Alami; Ratna Widyawati
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 14, No 2 (2010): Edisi Agustus Tahun 2010
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiber Reinforced Polymer (FRP) merupakan material yang sangat menjanjikan untuk digunakan dalam perkuatan struktur beton bertulang. Material ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk digunakan sebagai perkuatan eksternal karena berat yang ringan, tahan korosi, dan kekuatan yang tinggi.Penelitian ini menunjukkan bahwa Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) dapat memberikan kontribusi kekuatan geser pada balok. Peningkatan kekuatan Benda uji berupa lima buah balok beton bertulang. Benda uji pertama (BP) tidak diberi perkuatan geser, benda uji kedua (BP1) diberi perkuatan geser berupa penambahan sengkang pada salah satu sisi tumpuan saja. Benda uji ketiga (BP-FRPC) diberi perkuatan geser dengan GFRP yang dipasang menerus pada area dekat tumpuan yang diperlemah. Benda uji keempat (BP1-FRP3) diberi perkuatan geser dengan GFRP yang dipasang tidak menerus dengan 3 strips pada area dekat tumpuan yang diperlemah. Benda uji keempat (BP1-FRP5) diberi perkuatan geser dengan GFRP yang dipasang tidak menerus dengan 5 strips pada area dekat tumpuan yang diperlemah. Metode penelitan dan perhitungan berdasarkan ACI Comitte Report 440.Berdasarkan penelitian, peningkatan beban maksimum dari balok BP1 sebesar 14,46% pada balok BP1-FRP3 dan 20,13% pada balok BP1-FRP5. Penurunan kapasitas geser terjadi pada balok BP yang diperkuat (BP-FRPC). Hal itu diakibatkan penurunan mutu beton pada BP-FRPC akibat kesalahan didalam prosedur pelaksanaanpencampuranmix design. Peningkatan kekakuan dan deformasi balok terjadi pada balok BP1-FRP3 dan BP1-FRP5 yang berbanding lurus dengan peningkatan kapasitas gesernya.
Studi Kinerja Pelat dan Balok Beton Bertulang di Gedung E Fakultas Teknik Universitas Lampung Akibat Getaran Dhea Yulia Resmonida; Masdar Helmi; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In General, the plate of building will restrain the live load from various activities on it. Furthermore, this live load may produce structural vibrations which cause the inconvenient condition for the users.  The study aims to evaluate the vibrations of the plate based on testing on fieldand numerical analysis using SAP2000 Software. The analysis calcutionsaccording to ISO 2631-2 : 2003 and steel design guide 11th series floor vibrations due to human activity The measurement on field shows that the compression strength of reinforced concrete for the plate and beams are between K-350 and K-400 which means both of them are medium quality concrete in addition. Thefrequencies of plate are between 12,94 - 23,29 Hz with the acceleration rates of 0,235 - 1,13 m/s². The numerical analysis results that the frequences of plate in 8,05 Hz and 8,13 Hz frequences due to walking load with the accelerations under 0,5% g. Based on both of analysis is concluded that the plate E building is a rigid structure. Keywords: Beam, Plate, Vibrations and Acceleration .
Evaluasi Pengaruh Dilatasi pada Gedung Baja Empat Lantai Terhadap Beban Gempa menggunakan Metode Statik Pushover Rizky Prihandoyo; Bayzoni .; Hasti Riakara Husni; Fikri Alami
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 4 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratorium Teknik 3 ITERA menerapkan dilatasi pada pembangunannya dengan asumsi masing-masing bangunan dapat berdefleksi saat terjadi gempa. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku keruntuhan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bangunan dilatasi (model A1 & A2) dengan bangunan tanpa dilatasi (model B1) sebagai pembanding terhadap level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur dan pola keruntuhan akibat beban gempa. Berdasarkan hasil analisis, total simpangan gedung existing dengan dilatasi (model A1 & A2) sebesar 96,54 mm tidak melebihi jarak yang tersedia yaitu 250 mm. Nilai target displacement metode FEMA-440 dengan level kinerja paling baik pada gedung existing dengan dilatasi (model A1) pada arah-x yang berada pada tingkat Immediate Occupancy dan level kinerja paling rendah pada gedung modifikasi tanpa dilatasi (model B1) pada arah-x yang berada pada tingkat Structural Stability. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam.
Studi Model Cerucuk Ferosemen Berlubang Terhadap Kapasitas Beban di Atas Tanah Lunak Masdar Helmi; ardi elsa brina; Fikri Alami; Iswan Iswan
TERAS JURNAL Vol 12, No 2 (2022): Volume 12 Nomor 2, September 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i2.715

Abstract

Abstrak Cerucuk ferosemen merupakan salah satu ide yang bisa dijadikan alternatif mengatasi permasalahan tanah lunak akibat rendahnya daya dukung terhadap beban di atasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas model cerucuk ferosemen terhadap beban aksial di atas tanah lunak ditinjau dari batas penurunan maksimum 2,54 cm. Terdapat 3 macam kondisi pengujianyaitu cerucuk tunggal berlubang, cerucuk tunggal tertutup dan cerucuk kelompok tertutup pada ujungnya (4 buah silinder). Variasi pengujian cerucuk tunggal berupa lama waktu di dalam tanah lunak, yaitu 1, 3, 7, dan 14 hari. Hasil pengujian dibandingkan dengan perhitungan teoritis.  Deformasi dan tegangan tanah lunak dianalisis menggunakan metode elemen hingga. Hasil pengujian menunjukan bahwa kapasitas terhadap beban meningkat seiring dengan bertambah lamanya perendaman. Pada variabel 14 hari, kapasitas maksimum cerucuk tunggal berlubang sebesar 0,80 kN dan meningkat drastis pada cerucuk tunggal tertutup sebesar 3,53 kN terjadi peningkatan signifikan sebesar 77,33%. Sedangkan kapasitas cerucuk kelompok tertutup memiliki kapasitas sebesar 9,91 kN. Kata kunci: Cerucuk ferosemen, tanah lunak, kapasitas dukung (q ultimit), faktor aman, FEM (Finite Element Method).  Abstract Ferrocement pile is an idea to overcome the problem of soft soil which has a low bearing capacity to the load.. This study aims to analyze the bearing capacity of the ferrocement pile model against axial loads on soft soil in terms of the maximum settlement limit of 2.54 cm. There were three conditions of testing: single pile with a hollow at the bottom, single pile closed at the bottom, and group pile closed at the bottom. The variations of the test were the length of immersed in soft soil, namely 1, 3, 7, and 14 days. The deformation and stress were analyzed using a software of FEM (Finite Element Method). The test results show that the capacity of ferrocement pile to the load increases with the increase in the duration of immersion. In the 14-day variable, the maximum capacity in a single hollow ferrocement pile was 0.80 kN and increased significantly in a single closed ferrocement pile of 3.53 kN, or 77.33%. Meanwhile, the group closed ferrocement pile had a capacity of 9.91 kN. Keywords: Ferrocement pile, soft soil, bearing capacity (Q ultimate), safety factor, FEM (Finite Element Method).