LAMAK DALAM PERAYAAN HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN PADA TRADISI HINDU DI DESA WERDHI AGUNG, KECAMATAN DUMOGA TENGAH, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW (Kajian Makna dan Fungsi)”

I Wayan Samiyasa Samiyasa (Universitas Negeri Manado)
Meyer Worang Matey (Universitas Negeri Manado)
Jans Mangare (Universitas Negeri Manado)

Kompetensi: Jurnal Bahasa Dan Seni
Vol. 1 No. 8 (2021): KOMPETENSI : Jurnal Imiah Bahasa dan Seni

. Pengumpulan data kualitatif digunakan peneliti dalam melakukan penelitian bermaksud untuk menjawab permasalahan terkat fungsi dan makna lamak Dalam kepercayaan umat Hindu pada perayaan hari galungan serta kuningan. Lamak memiliki fungsi dan sarat akan makna yang ditandai oleh simbol-simbol yang menyertainya, oleh peneliti menjadi tujuan utama dari penelitian ini, yang berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kecamatan Dumoga Tengah, Desa Werdhi Agung. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka, studi dokumentasi, wawancara, observasi. Data-data tersebut diferivikasi melalui penyejian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Pembahasan penelitian ini menunjukkan bahwa lamak memiliki fungsi dekorasi yang ditempatkan pada pelinggih, pura, dan juga pada penjor saat hari raya Galungan dan Kuningan. Lamak dengan segala ornamentasinya memiliki makna sang pencipta, penguasa alam semesta, keindahan, kesucian, keluwesan, kesuburan bagi umat Hindu di Desa Werdhi Agung.