Islam menawarkan norma-norma, sikap, dan nilai-nilai yang dapat memperluas relasi damai diantara komunitas-komunitas etnik, budaya dan agama. Sejumlah kajian sosiologis dan antropologis telah menunjukkan potensi pandangan dunia agama (baca Islam) untuk mereduksi ketegangan dan menyediakan solusi nirkekerasan terhadap konflik dalam berbagai setting kultural. Hal ini menjadi urgensi tersendiri jika melihat ummat Islam adalah yang paling banyak jumlahnya di Indoneia, maka dengan memasukkan pendidikan multikultural pada pendidikan Islam diharapkan menjadi pondasi terbentuknya toleransi beragama di Indonesia. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan metode library research dalam mencari dan mengolah datanya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dengan memasukkan sikap wasatiyah Islam dalam pendidikan Islam maka diharapkan akan terwujid kehidupan yang damai dan bertoleransi antar agama, suku dan budaya di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Dengan diterapkannya konsep dan strategi pendidikan multikultural, diharapkan segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan ketidak adilan yang sebagian besar dilatar belakangi oleh adanya perbedaan kultural seper ti perbedaan agama, ras, etnis, bahasa, kemampuan, gender, umur dan kelas sosisal-ekonomi dapat diminimalkan.
Copyrights © 2022