Dalam proses penambangan dapat menimbulkan tekanan lingkungan yang berdampak fisik maupun non fisik, bentuk tekanan lingkungan dapat berupa kebisingan dan kelembaban. Pada proses kegiatan produksi pekerja masih belum banyak yang memakai alat pelindung diri (APD), seperti pada kegiatan pemboran pekerja tidak memakai alat pelindung telinga, mata dan mulut. Di lokasi yang menjadi objek penelitian beberapa masih melebihi nilai ambang batas, seperti tingkat kebisingan pada area pemboran 99.1 dBA dan lintasan kerja 96.3 dBA. Tujuan penelitian ialah mengidentifikasi bahaya tingkat kebisingan, kelembaban, mengetahui persepsi para pekerja dan memetakan hasil tingkat kebisingan dan kelembaban menggunakan software surfer 11. Dari hasil penelitian tingkat kebisingan melebihi nilai ambang batas pada area bengkel 86.04 dB, pemboran 97.18 dB, lintasan kerja 96.35 dB, dan area peledakan 60,9 dB dan tingkat kelembaban masih berada dibawah 85% nilai ambang batas. Pemetaan menunjukkan tiga warna yaitu warna biru 60 – 72 dB, area warna hijau 72 - 82 dB, area warna orange 84 – 92 dan area warna merah 94 – 100 dB. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP-51/MENAKER/1999 sebagai acuan ambang batas kerja maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan melebihi nilai ambang batas, tingkat kelembaban dibawah ambang batas dan persepsi pekerja yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022