Perancangan fasilitas lajur dan jalur sepedaa juga terkait dengan UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang. Berdasarkan aspek legal tersebut, maka terdapat keharusan membangun lajur sepeda (Mulyadi, 2014). Dalam kajian lajur khusus sepeda terdapat beberapa analysis yaitu Level Of Service (LOS) yang digunakan untuk menilai volume dan kepadatan ruas jalan yang akan digunakan, menentukan nilai kelayakan ruas yang akan ditentukan. Selain Los Of Service LOS terdapat analysis Importance Performance Analysis (IPA) yang digunakan untuk mengukur hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan kualitas produk/jasa yang dikenal pula sebagai quadrant analysis, lalu menggunakan analysis SWOT yang digunakan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam suatu kajian ruas jalan. Dari data analysis diatas mendapatkan nilai LOS baik pada jalan Diponegoro,RA Kartini dan Thamrin, sedangkan untuk analysis IPA terdapat nilai X 3.53, Y 3.76 pada jalan Diponegoro, nilai X 3.48, Y 3.76 pada jalan RA Kartini dan nilai X 3.76, Y 3.82 dijalan Thamrin. Pada analysis SWOT terdapat nilai ancaman yang sangat tinggi berupa kurangnya lahan sehingga tidak ada lahan bagi kendaraan berparkir dan PKL disepanjang jalan serta fasilitas yang kurang lengkap dan memadai.
Copyrights © 2020