Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisis Kekuatan Shaft Propeller Kapal Rescue 40 Meter dengan Metode Elemen Hingga Yulianto, Totok; Ariesta, Rizky Chandra
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 16, No 3 (2019): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.185 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v16i3.23572

Abstract

Dalam mendesain sebuah diameter poros propeller disyaratkan untuk mempertimbangkan kekuatannya. Ukuran  diameter poros yang memenuhi kriteria kekuatan ditentukan sesuai persyaratan standar klasifikasi yang digunakan. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis kekuatan poros dengan diameter 95 mm pada kapal rescue 40 meter menggunakan Metode Elemen Hingga (MEH). Tahapan analisis pemodelan geometri pada software finite elemen analysis (FEA) adalah pembuatan geometri poros, penentuan kondisi batas, pembebanan, pendiskritasian elemen, dan analisis tegangan yang terjadi pada poros. Tegangan ditimbulkan akibat dari putaran mesin, berat dan tumpuan pada setiap support pada poros. Tegangan dibandingkan dengan aturan Biro Klasifikasi Indonesia Volume III Rules for Machinery Installations untuk membandingkan nilai diameter desain poros dengan tegangan yang diambil dari nilai safety factor pada setiap daerah poros. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai tegangan geser maksimum terjadi pada poros dengan nilai 88 MPa dengan tegangan yang diijinkan adalah 102.9 MPa. Sedangkan tegangan von Mises maksimum yang terjadi adalah sebesar 152.3 MPa dengan tegangan yang dijinkan adalah sebesar 205.8 MPa. Maka material AISI 304 dengan diameter 95 mm memenuhi tegangan yang diijinkan oleh klasifikasi.
ANALISA POTENSI SAMPAH KAMPUS BERBASIS PEMODELAN MAKET DI GEDUNG B UNHASY Ghani, Sulung Rahmawan Wira; Yulianto, Totok; Nugroho, Meriana Wahyu
Reaktom : Rekayasa Keteknikan dan Optimasi Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/reaktom.v1i2.53

Abstract

MODIFIKASI KAPAL PURSE SEINE 30 GT DENGAN MENAMBAHKAN CADIK UNTUK MENINGKATKAN SURVIVAL OF INTACT STABILITY Hasanudin Hasanudin; Totok Yulianto; Rizky Chandra Ariesta
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 10 No. 2 (2019): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.917 KB) | DOI: 10.29244/jmf.v10i2.30853

Abstract

A fishing operation is a dangerous and high risk activity. Stability of the vessel plays an important role in performing safely and successfully fishing operations. A brand new 30 GT purse seiner, production of a traditional shipyard in Batang Regency, experienced 15o heel after its launch. This condition potentially affects the stability of the vessel. The purpose of the study is to analyze the vessel stability and improve existing stability by adding outriggers. Research was conducted in two phases, data collection in the research site and stability analysed using a naval architecture software. The vessel stability was analyzed in six loading scenarios following the fishing operation process, subsequently the stability was compared against IMO standard. Results show that with the existing design, the vessel does not meet IMO criteria for the most applied scenarios. Next step, outriggers were added in both sides of the vessel model, as an effort to improve its stability. Accordingly, it is revealed that outriggers addition is scientifically proven to improve the stability of the studied vessel. As this research merely focused on the stability improvement, further analysis regarding maneuverability is required given a purse seiner operates encircled fishing gear. Keywords: outrigger, purse seiner, stability
Analisa Tegangan pada Cross Deck Kapal Ikan Katamaran 10 GT menggunakan Metode Elemen Hingga Erik Chabibi; Totok Yulianto; Ketut Suastika
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.104 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2478

Abstract

Dalam bidang kekuatan kapal, perlu memperhitungkan kekuatan memanjang dan melintang suatu konstruksi kapal. Distribusi beban yang tidak merata dan gelombang air laut yang tidak beraturan dan berulang pada kapal yang berlayar menyebabkan struktur kapal terjadi tegangan dan regangan. Kapal katamaran (multi hull) merupakan inovasi untuk kemajuan sarana transportasi laut dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan  penelitian ini membuktikan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh kapal ini saat terkena beban gelombang dengan variasi arah gelombang 00 (following sea), 900 (beam sea) dan 1800 (head sea) memenuhi tegangan ijin standar BKI (Biro Klasifikasi Indonesia). Pada kapal katamaran terjadi kombinasi beban gaya hidrostatis dan  hidrodinamis (gelombang) yang menyebabkan terjadi momen bending dan gaya geser. Untuk mengetahui tegangan Von Mises maksimum yang terjadi dilakukan analisa dengan menggunakan Finite Element Method (FEM) dengan bantuan software MSC Nastran 2010. Hasil perhitungan analisa manual didapatkan nilai tegangan terbesar pada arah gelombang 180o (head sea) sebesar 9,389 N/mm2. Sedangkan hasil pemodelan dengan menggunakan metode elemen hingga didapatkan tegangan maksimum terjadi pada arah gelombang 900 (beam sea) sebesar 33,2 N/mm2. Tegangan ijin yang disyaratkan oleh BKI sebesar 39,311 N/mm2.Dari hasil analisa tegangan tersebut, struktur kapal ikan katamaran memenuhi standar dari ketentuan BKI.
Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya Stevanus Arie Nugroho; Totok Yulianto; Septia Hardy Sujiatanti
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.994 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.22845

Abstract

Pemadaman api pada kasus kebakaran kapal biasanya menggunakan air laut. Proses pemadaman api menyerupai perlakuan panas dengan pendinginan cepat yaitu quenching. Quenching adalah salah satu perlakuan panas pada material dengan pendinginan dalam waktu yang singkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh laju pendinginan cepat (quench) terhadap nilai kekuatan, kekerasan serta struktur mikro dari material dengan variasi waktu quenching 30, 60 dan 90 menit serta variasi suhu 750oC, 850oC, dan 950oC untuk masing-masing perlakuan quenching. Hasil dari penelitian ini didapat, material dengan perlakuan panas dan tanpa perlakuan panas memiliki nilai kuat tarik, kekerasan dan struktur yang berbeda. Didapatkan nilai kuat tarik berbanding lurus dengan nilai kekerasan namun berbanding terbalik dengan diameter butir. Nilai kuat tarik tertinggi dimiliki oleh pelat dengan perlakuan suhu 850oC dan quenching 30 menit dengan nilai 587.51 MPa sedangkan nilai kuat tarik terendah dimiliki oleh pelat tanpa perlakuan dengan nilai 294.817 MPa. Pelat dengan nilai kekerasan tertinggi dimiliki oleh pelat dengan perlakuan suhu 950oC dan quenching 30 menit dengan nilai kekerasan 167.07HV dan nilai kekerasan terendah dimiliki oleh pelat tanpa perlakuan dengan nilai 108.17HV. Pelat tanpa perlakuan memiliki diameter butir terbesar yaitu 85.99 μm dan pelat dengan perlakuan suhu 950oC dan quenching 30 menit memiliki diameter besar butir 44.83 μm. Tingginya kuat tarik pelat dengan perlakuan suhu 850oC juga disebabkan karena jumlah persentase Pearlite yang tinggi sebesar 64.56%.
Analisa Kekuatan Konstruksi Wing Tank Kapal Tanker Menggunakan Metode Elemen Hingga Dedi Dwi Sanjaya; Septia Hardy Sujiatanti; Totok Yulianto
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.27408

Abstract

Setiap kapal yang akan dibangun harus memenuhi standart (rules) yang telah ditetapkan oleh masing–masing biro klasifikasi. Rules dibuat dengan tujuan terpenuhinya kekuatan konstruksi, proporsional, dan yang paling penting adalah terjaminnya keselamatan pemakai kapal tersebut. Salah satu prinsip dalam merancang suatu konstruksi adalah menciptakan jenis konstruksi yang sesuai dengan standar regulasi. Dalam pembangunan sebuah kapal, tidak akan terlepas dari pemakaian penegar. Dengan nilai modulus yang sama, jenis penegar yang dapat digunakan bisa berupa L-profile, I-profile, ataupun bulb plate. Penentuan jenis profil penegar pada pelat berdasarkan regulasi klasifikasi tidak ditentukan secara pasti, asalkan modulusnya memenuhi batas yang diijinkan, maka konstruksi tersebut disetujui oleh klasifikasi.Oleh karena itu penelitian ini dibuat untuk mengetahui profil mana yang paling efektif digunakan sebagai penegar pelat ditinjau dari besarnya tegangan yang terjadi dan berat konstruksinya. Variasi penegar yang digunakan pada penelitian ini adalah bulb plate, unequal leg angles, dan equal leg angles. Setiap variasi penegar ditentukan berdasarkan nilai modulus yang sama. Analisis dilakukan menggunakan metode elemen hingga dengan studi kasus konstruksi pelat berpenegar wing tank kapal tanker 17500 LTDW. Pemodelan dilakukan dengan software FEM. Hasil yang didapatkan berupa nilai tegangan von mises, deformasi, dan berat konstruksi pada setiap variasi.Dari hasil analisis, maka didapatkan besar tegangan maksimum pada bulb plate yaitu 49.5 MPa dengan berat konstruksi 39.323 ton, besar tegangan maksimum pada unequal leg angles yaitu 55 MPa dengan berat konstruksi 41.003 ton, dan  besar tegangan equal leg angles yaitu 51.5 MPa dengan berat konstruksi 42.625 ton. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bulb plate merupakan profil yang paling efektif dengan tegangan kecil dan berat konstruksi kecil. Hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan pada dunia industri sebagai acuan dalam memilih profil penegar yang paling efektif.
Analisis Fatigue Life pada Bracket Oil Tanker dengan Beban Sloshing Muhamad Gifari Rusdi; M. Nurul Misbah; Totok Yulianto
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.23 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29643

Abstract

Umur kelelahan (fatigue life) dari struktur kapal tanker dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan-pendekatan standar pada Common Structural Rules for Double Hull Oil Tanker. Analisis dilakukan dengan metode elemen hingga yang difokuskan pada konstruksi bracket kapal tanker 17500 LTDW. Konstruksi bracket merupakan salah satu penopang yang esensial pada kapal sehingga perlu diketahui letak bracket dengan tegangan paling besar untuk dihitung nilai umur kelelahannya. Kapal ini dimodelkan dengan menggunakan finite element software. Bagian yang dimodelkan adalah tiga ruang muat di midship. Fatigue life yang dianalisa merupakan pengaruh dari beban sloshing muatan tangki (beban internal). Kondisi pembebanan dilakukan pada 4 macam tinggi pengisian muatan yaitu ketinggian 0.3h, 0.6h, 0.7h, dan 0.95h, dan masing-masing kondisi mempunyai variasi dari roll angle motion yang dihitung sesuai persamaan-persamaan dalam CSR. Tegangan pada bracket diambil dari salah satu web frame yang mempunyai tegangan terbesar di setiap kondisi pembebanannya untuk dianalisa fatigue lifenya. Hasil menunjukkan bahwa bracket dengan tegangan paling besar terjadi pada sambungan bracket pada web frame nomor 4 pada ruang muat belakang. Umur kelelahan pada masing-masing kondisi adalah 450 tahun pada Kondisi 1 (0.3h), 84 tahun pada Kondisi 2 (0.6h), 76 tahun pada Kondisi 3 (0.7h), dan 137 tahun pada Kondisi 4 (0.95h). Umur kelelahan paling rendah terdapat pada kondisi pembebanan 3 dengan tinggi muatan 0.7h yaitu sebesar 76 tahun.
Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia Aditya Rachman; Totok Yulianto; Dony Setyawan
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.599 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.29732

Abstract

Perhitungan konstruksi kapal pada umumnya akan menghasilkan modulus penampang midship yang nilainya jauh diatas batas minimum. Kelebihan nilai ini berdasarkan peraturan bukanlah suatu masalah. Namun dari segi ekonomi akan dibutuhkan biaya lebih yang sebenarnya dapat dihemat. Salah satu cara untuk mengurangi perbandingan modulus penampang midship dengan batas minimum yaitu dengan melakukan optimisasi ukuran profil-profil. Perhitungan dan optimisasi konstruksi profil akan terbantu dengan menerapkan teknologi dalam prosesnya, seperti memanfaatkan aplikasi Solver dan pemrograman Visual Basic for Applications (VBA) dalam Excel. Dengan menggunakan pemrograman VBA pada Excel untuk otomatisasi perhitungan dan optimisasi, dapat diciptakan aplikasi untuk perhitungan konstruksi profil pada midship. Optimisasi menggunakan Solver dengan metode GRG Nonlinear menghasilkan perubahan nilai modulus penampang midship terhadap geladak dari 20.71% menjadi 19.55% terhadap batas minimal Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Untuk modulus penampang midship terhadap alas dari 51.92% menjadi 51.43% terhadap batas minimal BKI.
Studi Perbandingan antara Integrally Stiffened Plate (Combo Plate) dengan Pelat Berpenegar Konvensional Pada Geladak Uun Kusnul Khotimah; Achmad Zubaydi; Totok Yulianto
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.677 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.34968

Abstract

Combo plate merupakan produk dari perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi. aerospace. Keuntungan jenis pelat tersebut adalah mampu menghemat biaya dan mempercepat waktu produksi . Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kekuatan  combo plate dengan pelat berpenagar konvensional meliputi continous weld, chain weld dan staggered weld bila digunakan dalam konstruksi kapal. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan nilai tegangan dari 3 variasi beban (lateral, bending dan puntir) dan  3 variasi besar beban. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 yaitu combo plate, continuous weld, chain weld dan staggered weld. Pada variasi pelat berpenegar konvensional dilakukan perbandingan tegangan sisa menggunakan metode elemen hingga. Hasil akhir yang didapat adalah combo plate memiliki tegangan paling kecil pada beban lateral yaitu saat beban 1000 N/m2 tegangan terbesar bernilai 66.03 MPa, beban lateral 2000 N/m2 menghasilkan nilai tegangan terbesar 132.07 MPa dan pada beban  3500 N/m2 menghasilkan tegangan terbesar 231.13 MPa sementara pada momen bending dan puntir memiliki tegangan paling besar dibanding pelat berpenegar konvensional. Untuk nilai tegangan sisa paling besar adalah continous weld sebesar 90.05 Mpa.
Studi Kepecahan Moda Kegagalan Material A36 dengan Variasi Panjang Retak Terpusat Muhammad Alif Budiman; Mohammad Nurul Misbah; Totok Yulianto
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.768 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.38648

Abstract

Kecelakaan kapal sering terjadi diakibatkan kerusakan pada lambung. Lambung kapal merupakan susunan dari beberapa material baja yang dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi suatu kesatuan utuh. Salah satu penyebab kerusakan lambung adalah timbulnya initial crack pada material penyusun lambung. Pada penelitian ini, pelat baja A36 yang sering digunakan pada lambung kapal dijadikan dalam skala ukuran spesimen pengujian. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan fracture toughness dan tegangan kritis baja A36. Spesimen diberikan beban statis yang diperoleh dari hasil pengujian tarik. Beban tarik pada spesimen uji menghasilkan faktor intensitas tegangan digunakan untuk mengevaluasi fracture toughness dan tegangan kritis yang dapat diterima akibat initial crack. Pemodelan dilakukan sesuai spesimen uji tarik dengan 9 variasi initial crack menggunakan software Finite Element Analysis. Berdasarkan variasi tersebut didapatkan beberapa hasil yang dibandingkan untuk mengevaluasi faktor intensitas tegangan, fracture toughness dan tegangan kritis akbiat intial crack. Untuk mengevaluasi dilakukan pengujian tarik (eksperimen) serta dua pendekatan yaitu XFEM setiap K mode I dan J-Integral. Didapatkan hasil fracture toughness material A36 dari eksperimen sebesar 1413.7154 MPa√mm; metode XFEM setiap K mode I mengahasilkan fracture toughness A36 sebesar 1412.6214 MPa√mm dan J-Integral menghasilkan fracture toughness A36 sebesar 1414.7809 MPa√mm. Perbedaan nilai fracture toughness terhadap eksperimen diperoleh eror sebesar 0.077% (XFEM setiap K mode I) dan 0.075% (J-Integral).
Co-Authors A'izzatul Khiyana Abdiyah Amudi, Abdiyah Achmad Imam Agung Achmad Zubaydi Aditya Rachman Afan Hamzah, Afan Agung Prasetyo Agus Purnomo Agus Wiyono Ahmad Firdhaus Ardi Nugroho Yulianto Aries Sulisetyono Ariesta, Rizky Chandra Arif, Irfan Syarif Asjhar Imron Assoraya, Laela Akmalinda Ayu N.F.A, Fatma Daudy, Kevinaura Rachman Dedi Budi Purwanto Dedi Dwi Sanjaya Elwas Cahya Wahyu Pribadi Erik Chabibi Faruq Abdullah Fernanda Wahyu Pratama Gita Marina Ahadyanti Hasan Ikhwani Hasanudin Hasanudin Herman Pratikno, Herman Hermawan, Yuda Apri Irfan Syarief Arief Irra Purnomo, Amellia Intan Putri Ketut Suastika Lubis, Syawaluddin Efendi M. Nurul Misbah Minto, Minto Mohammad Khoirul Effendi Mohammad Nurul Misbah Mohammad Nurul Misbah Mohammad Nurul Misbah Muflihah, Nur Muhamad Gifari Rusdi Muhammad Alif Budiman Muhammad Luqman Hakim Muhammad Luthfi Muharom, Restu Mutrofin, Akmam Nugroho, Meriana Wahyu Nur Ahmad Dzikron Putra, Erzad Iskandar Rahardjo, Fadjar Wahyu Rahma Ramadhani Rahmawan, Sulung Rahmi, Lista Putri Adinda Riska Arum Dona Kusnadi Putri Rizky Chandra Ariesta Rusdiana, Dimas Katon Septia Hardy Sujiatanti Setyawan, Dony Setyawan, Dony Siswantoro, Nurhadi Sri Rejeki Wahyu Pribadi Stevanus Arie Nugroho Sujantoko Sujantoko Sujiyatanti, Septia Hardy Sulaiman, Suardi bin Sulung Rahmawan Wira Ghani Sumarsono Sumarsono Sundari, Tiitin Sundari, Titin SUPRAPTO Teguh Putranto Titin Sundari Utama, Danu Uun Kusnul Khotimah Warlinda Eka Triastuti Widjaja, Raden Sjarief Yoyok Setyo Hadiwidodo Yuda Apri Hermawan