Paradigma pembelajaran abad 21 yang memiliki karakteristik multitasking, multimedia, dan pencarian informasi secara online, disatu sisi menjadi tren positif dari masifnya digitalisasi pendidikan, namun di sisi lain memunculkan kritik dan tak jarang mengundang polemik terhadap suburnya demoralisasi dikalangan siswa. Oleh karena itu, pemerintah terus meningkatkan program penguatan pendidikan karakter melalui pendidikan dan pembelajaran di sekolah dan madrasah. Guru dituntut mampu mengintegrasikan pembelajaran yang berorientasi pada pendidikan karakter dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Masalah pembentukan karakter hari ini dipengaruhi oleh sistem pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19 yang kurang mendukung dalam proses pembiasaan karakter. Kajian ini ingin melihat implementasi penguatan pendidikan karakter berorientasi HOTS era Covid-19 di Madrasah Ibtidaiyyah Kalimantan Timur melalui pendekatan studi kasus. Hasil kajian menemukan fakta bahwa di era Covid-19 interaksi antara guru-siswa dan antara siswa dengan siswa menjadi terbatas sehingga kurang ada ruang dalam melakukan pembelajaran berbasis karakter berorientasi HOTS. Selain itu fokus guru dalam pembelajaran online lebih sebatas penyampaian materi pelajaran dan kurang dapat mengeksplore pembelajaran karakter berorientasi HOTS, hal ini dipengaruhi karena pembelajaran online yang terbatas dari sisi waktu, aplikasi, minat siswa, serta minimnya bimbingan orang tua.
Copyrights © 2021