Journal of Politic and Government Studies
Vol 11, No 3 : Periode Wisuda Juli 2022

TATA KELOLA DESA WISATA BERBASIS KOMUNITAS DI DESA SENDANGDALEM KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN

King Abdul Aziz (S1 Ilmu Pemerintahan)
Dzunuwanus Ghulam Manar (S1 Ilmu Pemerintahan)
Rina - Martini (S1 Ilmu Pemerintahan)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2022

Abstract

Pertumbuhan desa wisata yang begitu pesat menjadi alat untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah pedesaan, termasuk Desa Sendangdalem, Kabupaten Kebumen. Konsep desa wisata memiliki prinsip berdampak secara ekonomi, berorientasi pada lingkungan dan berkelanjutan sangat sesuai dengan karakteristik masyarakat pedesaan yang masih memegang teguh adat istiadatnya. Pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tetapi masih adanya perbedaan cara pandanga aktor yang terlibat dalam pengelolaan desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kelola dan hubungan aktor yang terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata Sendangdalem.Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data wawancara mendalam dan dokumentasi serta analisis data dengan teori community based tourism dan stakeholder analyst.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola Desa Wisata Sendangdalem telah memberikan ruang diskusi dan menyampaikan aspirasi kepada masyakat dengan mengadakan tiga tahap proses dalam pengelolaan, yaitu perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Terkait pemerintah desa memiliki peran sebagai regulator dan memberikan arahan strategis. Pokdarwis sebagai pelaksana kegiatan yang berada di lokasi desa wisata dan masyarakat sebagai objek pengembangan desa wisata. Kaitannya dengan hubungan antar aktor, di Desa Sendangdalem terdapat beberapa aktor utama yaitu Dinas Pariwisata, Pemerintah Desa, Pokdarwis, Masyarakat, Madia Massa dan PKK. Hubungan antar berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Dalam kaitanya dengan Desa Wisata Sendangdalem aktor yang paling dominan adalah pemerintah desa dan pokdarwis. Pihak swasta masih kurang berminat karena status desa wisata masih berkembang. Masyarakat desa menjadi pemandu wisata, penyedia penginapan, penyedia makanan, dan tenaga pekerja untuk pembangunan. Pemberdayaan di desa wisata sendangdalem sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh para pengelola dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan desa wisata. Tetapi, jalur river tubing yang digunakan saat ini dikelola oleh dua pokdarwis yang terkadang menyebabkan perselihanBersasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah desa harus menyelesaikan permasalahan dualisme jalur river tubing agar tidak terjadi perselisihan antara kedua belah pihak. Serta pemerintah dapat lebih memberdaayakan masyarakat sendangdalem dalam kegiatan wisata yang dijalankan

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jpgs

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal Ilmu Pemerintahan diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas ...