Karakter menjadi faktor terpenting dalam pencapaian pendidikan. Karakter tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan perlu adanya pembiasaan secara rutin. Indonesia sebagai negara humanis menjunjung tinggi sikap gotong royong, tenggang rasa, saling menyayangi dan mengayomi. Namun, hal tersebut kini sedikit demi sedikit mulai memudar lantaran kurangnya kepedulian terhadap sesama. Peristiwa tersebut menjadi landasan terkuat untuk menerapkan pendidikan karakter yang harus ditanamkan sedari dini khususnya di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan serta menganalisis implikasi dari pembinaan karakter melalui program Jumat Amal yang telah di terapkan di SDN 5 Gunung Agung. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami proses pelaksanaan serta nilai-nilai karakter yang termuat di dalamnya. Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru PAI, guru kelas serta siswa kelas V dan VI. Lokasi penelitian berada di desa Tunas Jaya tepatnya di SDN 5 Gunung Agung. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukan adanya nilai karakter yang muncul di dalamnya. Implikasi tersebut terlihat dari hasil kuesioner yaitu 95% siswa menjawab tepat sesuai dengan karakter yang diharapkan dan 5% siswa menjawab tidak tepat terhadap karakter yang diharapkan. Artinya program Jumat Amal terdapat keterlibatan dalam pembinaan karakter. Oleh sebab itu, program Jumat Amal menjadi alternatif kegiatan untuk membina karakter siswa.Kata kunci: Pendidikan karakter, Siswa, Jumat Amal
Copyrights © 2022