MODELING: Jurnal Program Studi PGMI
Vol 9 No 1 (2022): Maret

Model Pembiasaan Karakter Tanggung Jawab dan Kemandirian pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina II Pungging Mojokerto

Khoirun Ni’mah (Universitas Negeri Surabaya)
Wahyu Sukartiningsih (Universitas Negeri Surabaya)
Eko Darminto (Universitas Negeri Surabaya)
Agung Purwono (Institut KH Abdul Chalim Mojokerto)



Article Info

Publish Date
30 Mar 2022

Abstract

Sikap tanggung jawab dan mandiri merupakan karakter yang perlu dikembangkan sejak dini karena anak mulai memasuki lingkungan baru. Karena itu penting bagi guru dan orang tua untuk bekerja sama dalam mengembangkan karakter tersebut. Guru mengembangkan 2 karakter tersebut dengan pembiasaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Subyek penelitian: guru, orang tua dan kelompok A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Metode yang digunakan guru dalam mengembangkan karakter tanggung jawab dan kemandirian kombinasi dari beberapa metode. (2) Metode pembiasaan ini diimplementasikan pada kegiatan anak-anak yang berlangsung setiap hari di sekolah. (3) Dalam pengembangan karakter tanggung jawab dan kemandirian terdapat perbedaan metode yang digunakan. Pada pengembangan karakter tanggung jawab guru menggunakan metode pembiasaan secara rutinitas, kegiatan terprogram, kegiatan spontan dan keteladanan sedangkan pada pengembangan karakter kemandirian guru menggunakan metode pembiasaan dengan kegiatan terprogram dan kegiatan secara spontan. (4) Secara umum anak menyukai metode pembiasaan yang diterapkan oleh guru. (5) Hasil penerapan metode pembiasaan ketika disekolah anak-anak mulai dibiasakan belajar bertanggung jawab dan mandiri ketika mengerjakan tugas tetapi ketika dirumah hal ini belum berjalan sepenuhnya terkadang anak masih dibantu orang tuanya. (6) Dalam penerapan metode pembiasaan terdapat beberapa hambatan. Pertama, sikap anak-anak usia prasekolah yang masih labil dan suka meniru. Kedua, perbedaan kemampuan dan perkembangan anak. Ketiga, lingkungan rumah anak-anak juga membentuk karakter anak, jika lingkungan rumah tersebut baik maka karakter anak juga akan baik begitu juga sebaliknya. Keempat, terbatasnya waktu pertemuan tatap muka dikarenakan pandemi.

Copyrights © 2022