Kecanggihan teknologi yang menjadikan pergeseran norma yang terjadi dimasyarakat seperti pribadi yang individualis dan merosotnya akhlak terpuji maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran humanisme religius dalam prespektif Tri Hayu. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga subjek inti dan tiga informan. Subjek inti terdiri dari santriwati pesantren At-Tahdzib yang tidak tergabung dalam kepengurusan asrama putri. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis fenomenologi dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ketiga subjek yang bertempat tinggal dipesantren At-Tahdzib memiliki humanisme religius dalam prespektif Tri Hayu yang baik. Ditinjau dari memayu hayuning saliro tercermin dalam kehidupan sehari-hari merupakan hasil dari pembiasaan baik dari orang tua dan lingkungan sekitar untuk bisa menyelesaikan masalah pribadi. Memayu hayuning manungsa seseorang terwujud karena mendapatkan stimulus dari orang lain sehingga memunculkan respon baik untuk membahagiakan orang lain juga seperti tolong menolong pada sesama. Memayu hayuning bangsa dapat tercermin karena hasil pemikiran dan pendidikan individu untuk mewujudkan generasi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022