Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterlambatan respon belajar yang dialami anak berkebutuhan khusus seperti anak Tunagrahita Ringan. Karena anak tunagrahita ringan ini sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang diahadapi. Maka seorang pendidik harus mengenal anak sejak awal, karena anak tersebut memerlukan pembelajaran khusus dan harus bersifat konkret bukan abstrak. Tunagrahita ringan bisa diartikan lemah mental, lemah otak, lemah pikiran, cacat mental. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak tunagrahita ringan yang terpilih sebagai objek penelitian dalam keterlambatan respon belajar. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam Bangka Belitung, dengan satu objek penelitian di TK B yang dikodekan dengan inisial objek (W). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu dimulai dari mengedit data, mengklasifikasi data, mereduksi data, dan menyajikan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Objek (W) mengalami 3 aspek hambatan mental yaitu pada aspek belajar yang ditandai dengan kurang mampu mengingat, berbicara, membaca dan kurang mampu merespon sebuah perintah. Pada aspek sosial ditandai dengan kurang mampunya dalam bersosialisasi. Pada aspek pola perilaku yang ditandai dengan ketidakmampuan (W) dalam mengendalikan emosi, bertindak tanpa bisa mengontrol dirinya sendiri, dan kurang mempunyai rasa percaya diri dengan kondisinya tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022