Regulasi emosi berbasis al-Qur’an dalam penelitian ini mengusung teori psikosufistik, yakni teori yang membahas tentang tingkah laku manusia dari sudut pandang tasawuf yang mengedepankan pengembangan potensi batin (qalb) ke arah psikologis agar senantiasa dekat dengan Allah. Hal ini berdasarkan dari perintah Al-Qur’an kepada manusia untuk menggali potensi hati (qalb) untuk membangun hubungan vertikal dan horizontal dengan baik agar tercipta kesejahteraan diri (kebahagiaan) bagi individu. Penelitian ini mengungkapkan isyarat Al-Qur’an tentang regulasi emosi yang mencakup empat model yaitu: 1) displacement, yaitu mengalihkan emosi kepada obyek lain seperti berdzikir. 2) adjusment, yaitu mengalihkan pikiran ke arah yang positif seperti husnuzzhon. 3) coping, yaitu menerima dan menjalani segala hal yang terjadi dalam hidup seperti bersabar. 4) regresi, yaitu kembali kepada fitrah manusia seperti bertaubat. Hasil penelitian ini adalah bahwa konsep psikosufistik dinilai dapat mengurangi kegelisahan hati dan tekanan psikologis komunitas punk tasawuf underground sehingga dapat merubah sikap dan perilaku mereka dari aspek kepribadian (personaliity), kesejahteraan diri (well being), penerimaan diri (self acaptance), dan kesadaran diri (self awareness).
Copyrights © 2022