Aktivitas pembangunan di Kota Kupang sangatlah meningkat dengan pembangunan sekolah, rumah, hotel, tempat ibadah, kantor maupun bangunan lainnya. Salah satu bahan yang digunakan adalah agregat yang dapat dijadikan sebagai bahan pengisi campuran beton. Dalam penelitian ini, agregat yang digunakan sebagai pembanding adalah agregat kasar alami dan agregat kasar pecah yang diambil di Kali Noelmina (Pulau Timor). Dalam penelitian ini agregat kasar dibedakan berdasarkan ukuran agregat yakni: ukuran agregat 1–2 (10 mm–20 mm) pecah dan alami, dan ukuran 2–3 (20 mm–30 mm) pecah dan alami. Penelitian dilakukan untuk menganalisa kuat tekan dari variasi dimensi agregat kasar tersebut dengan mutu beton rencana yang digunakan adalah f’c = 12,45 MPa. Benda uji penelitian adalah selinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Perencanaan komposisi campuran memakai metode SNI 03-2834-2000 dan pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 28 hari. Dari hasil pengujian, kuat tekan beton dengan agregat kasar pecah ukuran 2–3 cm memiliki kuat tekan paling tinggi yaitu mencapai 12,854 MPa, berikutnya beton dengan agregat alami ukuran 2–3cm dengan nilai 12,569 MPa, dan selanjutnya beton dengan agregat pecah 1–2 cm dengan nilai 12,516 MPa. Nilai kuat tekan rata-rata terkecil adalah ukuran agregat alami 1–2 cm dengan nilai 11,183 MPa dimana tidak mencapai mutu beton yang disyaratkan yaitu 12,45 Mpa. Untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada diinformasikan kepada masyarakat bahwa penggunaan kerikil pada pekerjaan beton agar menghasilkan mutu yang baik bisa menggunakan kerikil alami dimana prosedur pencampurannya harus sesuai standart SNI.
Copyrights © 2022