Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran program kejuruan adminstrasi perkantoran dengan topic membuat dokumen sangat rendah yaitu mencapai 50,00. Hal ini disebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga, dan materi pelajaran tidak disampaikan secara kronologis. Penelitian Tidakan Kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Suwawa yang terletak di Jalan Kasmat Lahay No. 65 di Desa Bube Baru Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP yang terdaftar pada semester Genap tahun Pelajaran 2019/2020 sejumlah 33 orang dengan perincian 17 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Hasil pada siklus pertama secara klasikal motivasi belajar siswa sudah bagus, hal ini terbukti bahwa tingkat ketertarikan siswa dengan metode ini yang mengisi angket sangat bagus ada 30 %, bagus 65 % dan tidak bagus hanya 5 %, kemudian anak yang mengisi tingkat kegairahan sangat bagus 30 %, bagus 60 % dan tidak bagus 10 %, kemudian anak yang mengisi tingkat kesungguhan sangat bagus 20 %, bagus 70 % dan tidak bagus 10 %. Pada siklus yang kedua ini bisa dibilang kesulitan belajar pada mata pelajaran program kejuruan Administrasi Perkantoran dengan topic Membuat Dokumen bisa teratasi , hal ini dibuktikan dengan tidak adanya isian angket siswa yang menilai bahwa metode ini tidak baik. Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik simpulan bahwa dalam melalui model pembelajaran Discavory terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMK 1 Suwawa. Hal tersebut ditadai dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan rata-rata hasil dari siklus I sebesar 70 % dan siklus II sebesar 73 %.
Copyrights © 2022