Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Vol 1, No 8 (2013)

REALISASI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Maryani, Maryani (Unknown)
Rusminto, Nurlaksana Eko (Unknown)
Nazaruddin, Kahfie (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Dec 2013

Abstract

This research is conducted to determine the not polite speech used by teenagers. The purpose of this research to describe the language is not polite by teenagers in the area of Teluk Betung Barat Bandarlampung and its implications for learning Indonesian. This research uses descriptive qualitative method. Sources of data in this research is adult at Sinar Mulya village Teluk Betung Barat. The data were analyzed in this study were not polite form of speech used by teenagers. The results showed that the language in communication not polite adolescents done when the speaker is angry. In addition, the relationship between the narrator and hearer also affect the not polite language in communication. Violation of the principle of civility in speech dominated by the maxim praise adolescents. This maxim outline any disrespect substitutions to minimize and maximize the hearer respect hearer.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tuturan yang tidak santun yang digunakan oleh anak remaja. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan ketidaksantunan berbahasa oleh remaja di daerah Teluk Betung Barat Bandarlampung dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah remaja di desa Sinar Mulya daerah Teluk Betung Barat. Data yang menjadi kajian dalam penelitian ini berupa tuturan yang tidak santun yang digunakan oleh remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi ketidaksantunan berbahasa dalam komunikasi remaja di daerah Teluk Betung Barat banyak dilakukan saat penutur sedang marah. Selain itu, hubungan antara penutur dengan mitra tutur juga ikut memengaruhi terjadinya ketidaksantunan. Pelanggaran prinsip kesopanan pada tuturan remaja didominasi oleh maksim pujian. Maksim ini menggariskan setiap pertuturan untuk meminimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur dan memaksimalkan rasa hormat pada mitra tutur.Kata kunci: ketidaksantunan, komunikasi, maksim, remaja.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

BINDO1

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian bidang pendidikan bahasa dan sastra, meliputi linguistik teoritis, linguistik terapan, linguistik lintas disiplin, tradisi lisan, filologi, semiotika, sastra murni, sastra terapan, sastra lintas ...