Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi gerakan literasi membaca dan faktor pendukung dan penghambatnya di SD Inpres Dabolding Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif rancangan studi kasus, dengan sumber data kepala sekolah, guru kelas, orang tua, komite sekolah, siswa dan dokumen. Peneliti melakukan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumen. Peneliti sebagai instrumen utama dilengkapi dengan panduan wawancara, observasi, dan dokumen. Teknik keabsahan data menggunakan teknik kredibilitas dengan triangulasi (sumber dan teknik), memperpanjang waktu pengamatan, dan diskusi teman sejawat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman yaitu dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SD Inpres Dabolding Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua, telah mengimplementasikan gerakan literasi membaca yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti sosialisasi gerakan literasi membaca kepada komunitas sekolah, komite sekolah, pembiasaan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, memberi kebebasan memilih tempat dan jenis buku disukai, membuat perpustakaan ramah anak, ketersediaan pojok/sudut baca, pajangan hasil karya siswa, membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan, dan membuat kelas khusus literasi membaca. Beberapa faktor pendukungnya yaitu kebijakan pemerintah/sekolah, ketersediaan buku bacaan di perpustakaan, peran serta orang tua dan komite, Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya yaitu keterbatasan tenaga pendidik dan pelatihan khusus GLS/literasi membaca, belum terbentuknya tim GLS/literasi membaca dan keterbatasan sarana dan prasarana.
Copyrights © 2022