Abstrak Potret negative kehidupan prostitusi dalam masyarakat tak terelakkan. Sebagian besar pandangan maupun komentar terkait prostitutsi selalu berupa anggapan bahwa hal tersebut merupakan bentuk penyimpangan. Namun, dalam novel Nawal El Saadawi berjudul Woman at Point Zero, prostitusi didepiksikan secara berbeda. Prostitusi dalam novel ini tidak ditampilkan sebagai suatu penyimpangan, melainkan malah sebagai suatu institusi yang setara dengan institusi sosial, seperti institusi pernikahan ataupun institutsi pekerjaan pada umumnya. Menurut teori relasi kekuasaan Foucault, prostitusi dipandang sebagai suatu bentuk penyimpangan karena wacana mengenai seksualitas dalam masyarakat diinstitusikan dalam pernikahan, sehingga aktifitas seksualitas diluar pernikahan dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan. Dengan demikian, depiksi prostitusi dalam novel yang berbeda dengan realita yang ada di masyarakat bisa jadi merupakan pesan tersembunyi, hasil pemikiran radikal El Saadawi; ataupun bisa jadi merupakan wacana tersembunyi dibalik depiksi prostitusi yang ada, diluar pemikiran El Saadawi. Oleh karena itu, dalam studi ini analisis didasarkan pada dua rumusan masalah: (1) bagaimana prostitusi didepiksikan dalam masyarakat dalam novel El Saadawi Woman at Point Zero? (2) bagaimana prostitusi dideskripsikan sebagai suatu institusi untuk perempuan dalam novel El Saadawi Woman at Point Zero? Analisis dilakukan dengan mengaplikasikan metode pembacaan dekonstruksi dan konsep relasi kekuasaan Foucault, termasuk konsepnya tentang wacana, seksualitas dan institusi, untuk membongkar wacana prostitusi sebagai suatu institusi dalam novel. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa depiksi prostitusi dalam masyarakat dalam novel digambarkan secara kontradiktif. Prostitusi dalam novel bertentangan dengan sistem hirarki wacana prostitutsi yang ada dimasyarakat pada umumnya. Prostitusi dalam novel didepiksikan beroposisi dengan dua institusi sosial, yaitu institusi pernikahan dan institusi pekerjaan. Secara hirarkis, oposisi biner yang membentuk wacana prostitusi dikonstruksikan: pernikahan>
Litera Kultura : Journal of Literary and Cultural Studies accepts articles within the scope of Literature and Cultural Studies. The journal is published three times in a year: April, August, and ...