Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon ovaprim dan hipofisa terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan telur, derajat telur yang menetas dan kelangsungan hidup larva ikan lele. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu perlakuan pemijahan secara alami, penggunaan hormon ovaprim dan kelenjar hipofisa. Masing-masing perlakuan terdiri dari satu pasang induk yang telah matang gonad. Masa laten pemijahan tercepat diperoleh pada perlakuan pemijahan injeksi hormon ovaprim yaitu 8 jam, diikuti injeksi kelenjar hipofisa 9,25 jam dan pemijahan alami yaitu 10 jam. Jumlah telur yang dihasilkan pada perlakuan injeksi hormon ovaprim sebesar 6.542 butir, hipofisa sebesar 6.292,75 butir dan alami sebesar 4.862,25 butir. Periode penetasan telur dan derajat telur yang menetas yaitu sebesar 23,27 jam dan 91,01% pada perlakuan injeksi hormon ovaprim, 23,25 jam dan 82,89% pada injeksi kelenjar hipofisa dan 28,25 jam dan 74,75 % pada pemijahan alami. Tingkat kelangsungan hidup larva hasil injeksi hormone ovaprim, hipofisa dan alami yaitu 94,57%, 90,91% dan 90,49%. Berdasarkan hasil perlakuan pemijahan menggunakan hormone sintesis dan ekstrak pituitary ikan mas berpengaruh terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan, derajat penetasan telur namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup larva lele (p<0,05).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022