Pembelajaran berbasis budaya merupakan konteks nyata yang dapat tersentuh langsung dalam kehidupan siswa sebagai masyarakat dalam linkungan sekitarnya, sehingga dengan mengintegrasikan budaya dalam pembelajaran matematika. Diharapkan dapat membantu siswa agar memahami serta menghindari miskonsep matematika. Karena miskonsepsi selalu muncul dalam proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui konsep geometri yang terdapat dalam budaya perahu batu masyarakat Desa Sangliat Dol Kecamatan Wertambrian Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Subjek penelitian ini adalah Kepala Desa dan Tua-tua Adat Desa Sangliat Dol. Konsep geometri yang terdapat pada budaya perahu batu masyarakat Desa Sangliat Dol merupakan kajian etnomatematika yang mana mengaitkan kosep-konsep geometri pada koteks nyata sisiwa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripitif kualitatif yang berarti bahwa peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab-akibat atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan dan menguraikan secara rinci dan mendalam mengenai budaya perahu batu Desa Sangliat Dol dalam kaitanya terhadap konsep gemetri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya perahu batu yang menjadi situs bersejarah di Desa Sangliat Dol. Digali secara terperinci untuk mengtahui makna dari peninggalan leluhur yang menjadi gambaran keabadian terbentuknya Desa Sangliat Dol yang dapat mengundang perhatian mancanegara. Konsep-konsep geometri yang terdapat pada buda perahu batu Desa Sangliat Dol adalah: garis, sudut, bangun datar yang terdiri dari: segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, segi enam dan lingkaran dan bangun ruang yang terdiri dari: kubus, balok dan tabung.
Copyrights © 2021