Latar belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Keadaan ini dapat terjadi sejak masa kehamilan. Dampak dari stunting bisa menyebabkan terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan metabolism dalam tubuh terganggu. Jumlah anak status gizi buruk dan gizi kurang di Provinsi Papua Barat sebanyak 16,18%, sangat pendek 37,79% dan pendek 27,36%. Kota Sorong merupakan salah satu daerah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia yakni sebanyak 12,3%. Terdapat 55 balita (18,46%) dari 298 balita di Kelurahan Remu Selatan. Tujuan penelitian: Menganalisis hubungan pola pemberian makan dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada anak di Kelurahan Remu Selatan Kota Sorong Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriktif analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 55 orang anak usia 6-24 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, lembar observasi, Lengthboard. Analisa data menggunakan uji Fisher’s exact. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik diketahui pola pemberian makan dengan p-value= 0,002, dan sanitasi lingkungan dengan p-value= 0,001 yang artinya pola pemberian makan dan sanitasi lingkungan berhubungan dengan kejadian stunting. Simpulan: Pola pemberian makan dan sanitasi lingkungan berhubungan dengan kejadian stunting pada di Kelurahan Remu Kota Sorong.
Copyrights © 2021