Secara umum diketahui ada dua metode untuk proses pengupasan kulit kopi pasca panen, yaitu metode kering dan basah. Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan proses pengupasan kulit biji kopi yang kurang memadai yang dilakukan pada dua mesin sekaligus (pulper dan huller). Selain itu, kurang efektifnya mesin huller yang ada saat ini mengakibatkan proses pengupasan harus dilakukan berulang-ulang. Faktor bahan bakar (BBM) juga menjadi permasalahan mitra karena harga dan polusi yang ditimbulkan. Berdasarkan permasalahan mitra tersebut, solusi yang diberikan adalah merancang sebuah mesin dengan menggabungkan antara mesin pulper dan mesin huller menjadi satu, yang disebut sebagai Mesin Huller dan Pulper Two in One. Penggabungan dua mesin tersebut dapat mengatasi masalah tempat yang menjadi permasalahan mitra selama ini. Proses pengupasan biji kopi dapat dilakukan sekaligus antara biji kopi kering dan biji kopi basah secara berkesinambungan yang dapat mempersingkat waktu pemrosesan pengupasan biji kopi. Solusi kedua adalah memperbaiki model pisau pada Mesin Pulper dan Huller Two in One dengan menyesuaikan kebutuhan mitra. Berdasarkan kajian kontribusi transfer teknologi dan implementasi inovasi, kegiatan ini berhasil memberikan nilai tambah bagi petani kopi saat ini dan secara jangka panjang berkontribusi dalam swasembada ekspor pada tahun 2020-2024 untuk kemandirian petani kopi lokal Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022