Artikel ini mengupas kajian huruf mutasyabih meliputi tafwidh berupa makna dari huruf muqaththa’ah yang tertuang dari hasil karya kedua tokoh tersebut. Dua penafsir menghasilkan penafsiran yang berbeda tentang makna-makna huruf muqaththa’ah. Ibn Jarir meyakini bahwa huruf muqaththa’ah atas izin Allah mampu di ta’wil dengan riwayat yang bersumber dari sahabat-sahabt Nabi. Berbeda dengan al-Fairuzabadi memahami ayat tersebut memiliki pandangan tafwidh atas segala bentuk huruf muqaththa’ah. Sepenuhnya pendapat beliau mengambil jalur riwayat Ibn ‘Abbas yang bermakna symbol-simbol dan bersifat Azali (Sepenuhnya sudah diketahui Allah).
Copyrights © 2020